KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kabar penting untuk investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang gemar berinvestasi saham blue chip. Salah satu saham blue chip PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masih akan dilakukan pembelian kembali alias buyback. Pasalnya, harga saham BBRI dinilai masih berada di bawah nilai intrinsik (undervalued).
Harga saham BBRI pada perdagangan Kamis 30 September 2025 jam 11.35 WIB di level 3.930, naik 40 poin atau 1,03% dibandingkan saat pembukaan. Sejak awal tahun 2025, harga saham BBRI saat ini masih terakumulasi melemah 280 poin atau 6,65%.
Secara valuasi, harga BBRI saat ini diperdagangkan di kisaran Price-to-Book Value (PBV) 2,1x, lebih rendah dari rerata historis 2,5x–2,7x, menandakan potensi upside fundamental jika profitabilitas terus terjaga.
Diberitakan Kompas.com, manajemen BBRI menyatakan siap mengeksekusi program pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp 3 triliun yang telah disetujui dalam RUPS Maret 2025. Direktur Keuangan dan Strategi BRI Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari menjelaskan bahwa BRI masih memiliki dana sekitar Rp 2,5 triliun dari total anggaran buyback.
“Dana ini bisa kami gunakan sewaktu-waktu bila melihat momentum pergerakan saham yang tepat,” ujar Viviana dalam konferensi pers, Kamis (30/10/2025).
Baca Juga: Saham Receh Ini Ubah Rugi Jadi Untung Rp 2 T+ Sept 2025, Analis Rekomendasi Beli
Ia menambahkan, pelaksanaan buyback akan mengikuti ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan prinsip keterbukaan informasi. Langkah ini menjadi strategi korporasi untuk menjaga kepercayaan pasar sekaligus meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Selain buyback, BRI juga memastikan akan tetap membagikan dividen interim — tradisi tahunan yang dilakukan setiap Januari — diikuti dividen final setelah RUPS tahunan.
“Dividen interim akan dibagikan pada Januari, dan dividen final setelah RUPS tahunan,” kata Viviana.
Berdasarkan pola sebelumnya, dividen interim BRI biasanya berkisar Rp 70–90 per saham, setara dividend yield 2–3% dengan harga saham saat ini di Rp 3.690.
Tonton: Hartadinata Abadi HRTA Pasok Emas Batangan untuk Bank Muamalat
Laba Bersih BBRI Rp 40,77 triliun
Bank BRI membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 40,77 triliun hingga September 2025. Meski masih menurun secara tahunan, kinerja bank pelat merah ini mulai menunjukkan perbaikan.
Mengacu pada laporan keuangan yang dipublikasikan Kontan.co.id, Kamis (30/10/2025), laba bersih BRI turun 9,51% secara tahunan (YoY).
Namun, angka tersebut lebih baik dibandingkan periode semester I-2025 yang mencatat penurunan laba hingga 11,53% YoY.
Realisasi tersebut juga sejalan dengan konsensus analis Bloomberg yang memperkirakan laba bersih BRI pada kuartal III-2025 sebesar Rp 14,79 triliun, dengan total laba Januari–September 2025 diproyeksikan mencapai Rp 41,02 triliun.
Dari sisi pendapatan, pendapatan bunga bersih (NII) BRI Group sepanjang sembilan bulan pertama 2025 tercatat Rp 110,9 triliun, naik dari Rp 107,8 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, pendapatan berbasis komisi dan provisi (fee-based income) juga meningkat tipis dari Rp 15,3 triliun menjadi Rp 15,7 triliun secara tahunan.
Namun, tekanan masih datang dari sisi beban pencadangan (impairment) yang naik 13,99% YoY menjadi Rp 33,58 triliun.
Kenaikan ini menunjukkan BRI masih berhati-hati dalam menjaga kualitas aset di tengah perlambatan ekonomi.
Dari sisi neraca, total aset BRI Group tumbuh menjadi Rp 2.123 triliun per akhir September 2025, naik dibandingkan posisi Desember 2024 sebesar Rp 1.992 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi portofolio kredit yang mencapai Rp 1.438 triliun, meningkat dari Rp 1.353 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat menjadi Rp 1.474 triliun, naik dari Rp 1.362 triliun per September 2024.
Selanjutnya: Bank Indonesia Luncurkan Qris Tap In & Out Untuk 5 Moda Transportasi di Jabodetabek
Menarik Dibaca: Jajan Hemat dengan Promo Subway Payday Deals 30-31 Oktober, 3 Sandwich Cuma Rp 100K
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News