Rekomendasi

Saham Receh Ini Ubah Rugi Jadi Untung Rp 2 T+ Sept 2025, Analis Rekomendasi Beli

Kamis, 30 Oktober 2025 | 08:03 WIB
Saham Receh Ini Ubah Rugi Jadi Untung Rp 2 T+ Sept 2025, Analis Rekomendasi Beli

ILUSTRASI. Saham Receh Ini Ubah Rugi Jadi Untung Rp 2 T+ Sept 2025, Analis Rekomendasi Beli


Reporter: Pulina Nityakanti  | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berhasil membalikkan kerugian menjadi keuntungan lebih dari Rp 2 triliun pada akhir September 2025. Dengan perolehan cuan besar, apakah saham BUKA memiliki prospek cerah untuk investasi?

Emiten saham BUKA sukses mencatatkan laba bersih Rp 2,4 triliun per kuartal III-2025, berbalik dari rugi Rp 597 miliar pada periode sama tahun lalu. Peningkatan tajam ini didorong oleh kenaikan nilai investasi serta perbaikan efisiensi biaya operasional.

Direktur BUKA Victor Putra Lesmana menjelaskan, laba tersebut mencerminkan ketahanan bisnis di tengah pasar yang menantang. “Margin kontribusi BUKA stabil, efisiensi operasional terjaga, dan kami disiplin mengelola biaya,” ujarnya, Rabu (29/10).

Pendapatan mencapai Rp 1,64 triliun, naik 39% YoY, dengan EBITDA yang disesuaikan relatif stabil di -Rp 18 miliar. Namun, kontribusi terbesar terhadap laba bersih berasal dari kenaikan nilai investasi bersih Rp 2,32 triliun, termasuk revaluasi aset Allo Bank (BBHI).

Baca Juga: Kinerja Sept 2025 Oke, Saham Harga Gocapan Ini Ditarget Terbang Ke Level 70-an

Menurut analis Abida Massi Armand dari BRI Danareksa Sekuritas, laba Bukalapak terutama ditopang pos non-operasional. “Porsi laba non-berulang besar, meski efisiensi biaya S&M dan G&A yang turun 28% menunjukkan perbaikan struktural,” katanya.

Di sisi lain, beban pokok pendapatan (CoGS) naik 59% YoY, menekan margin kotor karena pergeseran ke segmen gaming yang memiliki margin lebih rendah.

Abida menilai posisi valuasi BUKA saat ini PBV 0,70x, dengan target rerata 0,75x, setara potensi upside 7%. “Laba non-operasional membuat valuasi masih di level wajar. Rekomendasi: hold dengan target harga Rp 184 per saham,” jelasnya.

Sementara itu, Muhammad Wafi, Kepala Riset Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), menilai prospek BUKA tetap positif, terutama dari efisiensi dan pertumbuhan iklan digital. “Saham BUKA undervalued. Kami rekomendasikan buy dengan target Rp 190 per saham,” katanya.

Tonton: Hartadinata Abadi HRTA Pasok Emas Batangan untuk Bank Muamalat

Prospek Bisnis & Strategi

Empat segmen utama BUKA berkontribusi positif:

  • Gaming: pendapatan Rp 1,4 triliun (+2% QoQ)
  • Investment: pendapatan Rp 18 miliar (+30% QoQ, margin >30%)
  • Mitra Bukalapak: menurun karena fokus ke pasar profitabel, margin kontribusi naik 44% QoQ
  • Retail: margin kontribusi 23,6%

Posisi kas dan investasi likuid mencapai Rp 17,9 triliun, memberi ruang besar untuk ekspansi. Program buyback Rp 420,79 miliar hingga Januari 2026 diharapkan menjaga stabilitas harga saham dan meningkatkan kepercayaan investor.

Abida memperkirakan profitabilitas berulang baru akan terlihat pada 2026, saat Bukalapak mulai memonetisasi kas IPO besar untuk memperkuat lini Mitra Bukalapak dan Gaming. “Fokus penggunaan kas produktif dan efisiensi biaya menjadi faktor kunci untuk re-rating valuasi,” ujarnya.

Wafi menambahkan, BUKA berpotensi diuntungkan dari musim belanja akhir tahun dan penurunan suku bunga global, meski persaingan e-commerce tetap ketat.

Kesimpulan

Bukalapak berhasil menorehkan pembalikan laba historis berkat strategi efisiensi dan dukungan nilai investasi. Namun, ketergantungan pada keuntungan non-operasional menjadi catatan bagi keberlanjutan profitabilitas.

Dengan valuasi yang masih di bawah rata-rata sektor teknologi, BUKA berpeluang re-rating bila mampu menunjukkan laba berulang dan arah monetisasi kas yang jelas pada 2026.

 

Selanjutnya: The Fed Kembali Pangkas Suku Bunga, Tapi Sinyal Desember Masih Abu-Abu

Menarik Dibaca: Lanjut Turun Dalam, Ini Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini (30/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru