KONTAN.CO.ID - Jakarta. Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat perbaikan kinerja signifikan hingga kuartal III-2025. Jalan GOTO mencatatkan laba pun semakin terbuka di depan mata. Saham GOTO yang kini bertahan di level 50-an alias gocapan berpotensi terbang hingga 70-an.
GOTO berhasil menekan rugi bersih sebesar 82,01% YoY menjadi Rp 775,55 miliar, jauh lebih baik dibanding rugi Rp 4,31 triliun di periode sama tahun lalu. Analis menilai efisiensi dan pemulihan ekonomi jadi katalis utama saham GOTO.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), EBITDA GOTO mencapai Rp 369 miliar, dengan EBITDA grup yang disesuaikan tumbuh 239% YoY menjadi Rp 516 miliar.
Pendapatan bersih naik 14% YoY dari Rp 11,66 triliun menjadi Rp 13,29 triliun, didorong oleh:
- Jasa pengiriman: Rp 4,24 triliun
- Imbalan jasa (Gojek): Rp 4,14 triliun
- Pinjaman & layanan keuangan: Rp 2,67 triliun
- E-commerce (Tokopedia): Rp 627,81 miliar
Total beban usaha turun menjadi Rp 13,51 triliun, menandakan keberhasilan efisiensi di berbagai lini bisnis.
Baca Juga: Kinerja Masih Cemerlang, Medco Energi (MEDC) Naikkan Dividen Interim 2025 Sebesar 66%
Target EBITDA Naik
Direktur Utama Patrick Walujo mengatakan pencapaian ini menegaskan keberlanjutan transformasi GOTO. “Fokus kami tetap pada efisiensi, inovasi, dan peningkatan kesejahteraan mitra pengemudi serta pedagang,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).
Sementara itu, Direktur Keuangan Simon Ho menambahkan bahwa disiplin keuangan menjadi kunci perbaikan margin. “Kami tumbuh, melayani lebih banyak pengguna, dan melakukannya dengan lebih efisien,” jelasnya.
Melihat tren positif, GOTO menaikkan panduan EBITDA grup 2025 dari kisaran Rp 1,4–1,6 triliun menjadi Rp 1,8–1,9 triliun. Patrick menegaskan panduan ini memperhitungkan berbagai risiko makroekonomi seperti inflasi dan kompetisi pasar digital.
Tonton: Hartadinata Abadi HRTA Pasok Emas Batangan untuk Bank Muamalat
Rekomendasi Analis
Menurut Nafan Aji Gusta, Senior Investment Analyst Mirae Asset Sekuritas, penurunan rugi GOTO merupakan buah dari kombinasi stabilitas ekonomi nasional dan penurunan suku bunga BI. “Katalis positif ekonomi mendorong daya beli masyarakat dan sektor digital ikut pulih,” ujarnya.
Dari sisi teknikal, Head Online Trading BCA Sekuritas Achmad Yaki menilai saham GOTO tengah membentuk pola three white soldiers, menunjukkan peluang penguatan jangka pendek.“Rekomendasi: accumulative buy di Rp 53–56, target Rp 67–74 per saham,” kata Yaki.
Pada perdagangan Rabu (29/10/2025), saham GOTO naik 1,82% ke Rp 56 per saham. Sejak awal tahun, GOTO menguat lebih dari 15%, seiring optimisme investor terhadap laba berkelanjutan dan potensi positif sektor teknologi di 2026.
Kesimpulan
Kinerja GOTO di kuartal III-2025 menunjukkan fase pemulihan fundamental yang nyata — dari rugi besar menuju EBITDA positif. Dengan efisiensi yang konsisten dan kondisi ekonomi membaik, GOTO berpeluang mempercepat langkah menuju profitabilitas penuh dalam waktu dekat.
Selanjutnya: Pebisnis Cat Intip Pasar Ekspor Eropa
Menarik Dibaca: Realme 15T Tonjolkan Textured Matte 4R Design dengan AirFlow VC Cooling
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News