REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Analis memandang kinerja emiten media bakal bertumbuh pada tahun ini seiring dengan upaya untuk memperkuat segmen digital.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Andreas Kenny memperkirakan kinerja PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) bisa tumbuh dobel digit pada tahun 2022.
Kedua emiten media ini tengah fokus pada bisnis digital. Seiring dengan itu, diprediksi akan ada penambahan biaya untuk memperkuat bisnis digitalnya. Misalnya saja SCMA, melalui Vidio.com emiten ini menargetkan memperoleh pelanggan sebanyak 4 juta.
Sementara itu, MNCN telah memutuskan melakukan konsolidasi aset digital MNC Media di bawah PT MNC Studios International Tbk (MSIN).
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Menguat di Awal Pekan, Cermati Pergerakan Saham BSDE, MNCN dan BBCA,
Sebagai informasi, aksi korporasi MSIN berupa konsolidasi aset ini mencakup akuisisi 99,99% saham PT MNC Digital Indonesia dari PT Media Nusantara Citra Tbk.
Kemudian, akuisisi 99,99% saham PT MNC Portal Indonesia dari MNCN. Aksi ini turut mengambil alih 99,99% saham PT MNC OTT Network dari PT MNC Vision Networks Tbk.
Pada tahun lalu, MNCN mencatat pencapaian pangsa pemirsa di slot prime-time dengan pangsa pemirsa rata-rata 52,2%. Angka ini meningkat sebesar 14,7% ketimbang pencapaian pada tahun 2020 yaitu sebesar 37,5%.
Kontributor utama dari kenaikan yang signifikan dari pangsa pemirsa prime-time MNCN ini adalah berasal dari jajaran serial drama dengan performa yang kuat, diproduksi seluruhnya oleh MSIN dan berbagai program spesial in-house, seperti X Factor Indonesia, Indonesian Idol, dan Master Chef Indonesia.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Lanjut Menguat, Simak Pilihan Beberapa Saham Ini
Selain itu, pada slot all-time, MNCN mampu meraih pangsa pemirsa sebesar 44,8%, atau naik 8,8% dari pencapaian pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 36%.
Pada tahun 2022, MNCN berencana untuk memonetisasi konten internalnya lebih lanjut melalui iklan kreatif dengan meningkatkan penyiaran konten siaran lokal dibanding asing untuk mendekat rasio 90%:10% dibandingkan sebelumnya yaitu sekitar 80%:20% pada tahun 2021.
Dalam keterbukaan informasi beberapa waktu yang lalu, Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group mengaku percaya di tahun 2022 kinerja MNCN akan meningkat, terlebih setelah memutuskan untuk mengkonsolidasi aset digital MNC Media di bawah MSIN.
"MNCN akan mendapat manfaat dari konsolidasi Vision+ dalam anak perusahaan MSIN, di mana anak perusahaan yang terdaftar secara publik akan menjadi pusat dari aset media digital," ujar Andreas dalam riset yang dikutip Kontan, Minggu (6/2).
Sementara untuk SCMA, sambung Andreas, emiten ini akan menghabiskan segarnya modal US$ 150 juta untuk lebih banyak melakuman pemasaran dan menghasilkan konten asli yang akan berjumlah 455 jam tayang konten baru vs 300 jam tayang pada tahun 2021.
Baca Juga: Menakar Prospek Saham Emiten Media NETV, SCMA dan MNCN pada 2022
Dengan demikian, ia bilang biaya program SCMA juga akan meningkat untuk tahun 2022, sehingga menurunkan margin konsolidasi untuk SCMA. "Target pada tahun ini adalah 4 juta langganan berbayar, atau dua kali lipat dari 2021," tambahnya.
Lebih lanjut Andreas menilai secara valuasi saham SCMA dan MNCN masih terbilang murah. Mengutip RTI, saat ini saham MNCN diperdagangkan dengan PER 5,77 kali dan PBV 0,8 kali dan SCMA diperdagangkan dengan PER 15 kali dan PBV di 4,8 kali.
Andreas memberikan rekomendasi buy saham MNCN dengan TP di Rp 1,450 per saham dan SCMA dengan TP di Rp 475.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News