REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) bersiap melakukan pemecahan nilai nominal saham atawa stock split. Rasio stock split saham SILO itu adalah 1:8.
Setelah stock split, nominal saham SILO akan menjadi Rp 12,5 per saham dari Rp 100 per saham sebelum stock split. Adapun jumlah saham emiten rumah sakit itu akan menjadi 13 miliar setelah stock split, dari 1,63 miliar sebelum stock split.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei menilai, aksi korporasi pemecahan nilai saham akan membuat saham SILO menjadi lebih menarik. Sebab, harganya menjadi lebih terjangkau, sehingga dapat menarik investor ritel untuk membeli sahamnya.
Secara historis, harga suatu saham cenderung meningkat setelah stock split karena terdorong antusiasme investor, terutama investor ritel. Akan tetapi dalam jangka panjang, pergerakan sahamnya akan kembali pada kinerja perusahaannya.
Baca Juga: Mencermati Prospek Saham Emiten Rumah Sakit di Tengah Gempuran Omicron
Apabila mempertimbangkan tren harga saham yang naik setelah stock split, investor dapat memaksimalkan momentum tersebut untuk membeli sebelum stock split. Terutama, jika secara valuasi saham masih murah.
Adapun untuk SILO, kinerjanya memiliki pertumbuhan yang baik dan secara valuasi sekarang memang masih murah. Dus, sahamnya disarankan buy saham SILO dengan target harga di Rp 11.350 per saham. Ia menekankan, bagi investor yang tertarik masuk ke saham-saham yang akan stock split, perlu untuk mencermati kinerja perusahaan dan valuasinya.
Jono juga mengamati, SILO memiliki prospek yang menarik karena kembali fokus pada bisnis dasarnya sebagai rumah sakit dengan fasilitas yang memadai. "Digitalisasi yang terus dikembangkan untuk mempermudah dan meningkatkan efisiensi proses bisnisnya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (14/2).
Sebagai tambahan informasi, dalam keterbukaan informasi diungkapkan, perdagangan SILO dengan nominal baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan dimulai pada bulan April 2022. Untuk melancarkan aki korporasi ini, SILO memerlukan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB yang digelar 22 Maret 2022 mendatang.
Manajemen SILO berharap, stock split dapat meningkatkan likuiditas perdagangan sahamnya di bursa.
"Melalui stock split ini harga saham erseroan menjadi lebih terjangkau bagi para investor ritel, sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah pemegang saham Perseroan," jelas Direksi SILO dalam keterbukaan informasi, Jumat (11/2).
Baca Juga: Siloam International Hospitals (SILO) Berencana Stock Split dengan Rasio 1:8
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News