EMITEN - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan pendapatan sebesar Rp 8,07 triliun di sepanjang 2020. Di tengah pandemi yang melanda pada tahun lalu tersebut, CTRA mampu meningkatkan pendapatan hingga 6,04% secara tahunan (yoy) dari Rp 7,61 triliun.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih turut naik 13,79% yoy dari Rp 1,16 triliun menjadi Rp 1,32 triliun.
Penguatan pendapatan CTRA ditopang oleh naiknya penjualan rumah hunian dan ruko dari Rp 3,88 triliun menjadi Rp 4,64 triliun. Kemudian penjualan apartemen naik dari Rp 877,23 miliar menjadi Rp 1,08 triliun. Penjualan kapling juga tercatat naik dari Rp 322,17 miliar menjadi Rp 414,31 miliar. Hanya penjualan kantor yang turun dari Rp 601,12 miliar menjadi Rp 455,95 miliar.
Baca Juga: Aksi korporasi akan mendorong saham Saratoga (SRTG) makin atraktif
Sedangkan pendapatan usaha CTRA tercatat turun dari Rp 1,93 triliun menjadi Rp 1,47 triliun. Penurunan terutama terjadi pada segmen pusat niaga dari Rp 744,74 miliar menjadi Rp 504,74 miliar, dan hotel turun dari Rp 490,64 miliar menjadi Rp 200,82 miliar.
Bila dilihat dari jenisnya, pendapatan real estate tercatat sebesar Rp 6,6 triliun dan pendapatan sewa alias recurring income sebesar Rp 911,74 miliar. Sedangkan pendapatan lain-lain sebesar Rp 562,55 miliar.
Dari sisi liabilitas, Ciputra Development memiliki kewajiban sebesar Rp 21,8 triliun didominasi oleh kewajiban jangka pendek yaitu sebesar Rp 11,61 triliun. Sedangkan ekuitas CTRA tercatat sebesar Rp 17,46 triliun.
Adapun kas dan setara kas CTRA di akhir periode 2020 tercatat sebesar Rp 5,27 triliun.
Selanjutnya: Kinerja Jembo Cable Company (JECC) lesu, pendapatan dan laba bersih turun di 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News