REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Emiten sektor barang konsumsi primer atau emiten konsumer masih dibayangi sejumlah sentimen negatif. Mulai dari kenaikan tingkat inflasi, persaingan ketat, penurunan daya beli masyarakat, hingga harga komoditas.
Namun, emiten barang konsumsi dinilai cukup tangguh menghadapi berbagai kondisi ekonomi.
Berikut merupakan rekomendasi saham empat emiten konsumer dari analis :
1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
INDF menjadi salah satu emiten yang sangat bergantung pada kondisi harga komoditas lunak. Pada paruh kedua 2022, harga CPO diperkirakan bakal lebih rendah mengingat adanya musim panen. Konsisi ini berdampak pada kinerja INDF, khususnya untuk divisi agribisnis.
Proyeksi penurunan kinerja ini dikombinasikan dengan penurunan volume produksi tandan buah segar (TBS) dan volume penjualan CPO serta tantangan di divisi Edible Oils & Fats (EOF). Namun, anak usaha INDF, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) akan mencatat kinerja yang solid ke depan meskipun dengan ekspektasi margin yang lebih rendah.
Rekomendasi : buy, target harga Rp 7.600
Analis : Natalia Sutanto, BRI Danareksa Sekuritas
Baca Juga: Sektor Konsumer Punya Outlook Positif di Tahun Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya
2. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Di tengah sentimen kenaikan harga bahan baku, ICBP masih memiliki potensi untuk mencatatkan kinerja yang baik seiring dengan tren penurunan harga gandum dunia akibat dibukanya ekspor dari Ukraina serta membaiknya panen di Kanada dan Amerika Serikat.
Sepanjang tahun ini, ICBP telah menaikkan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) sebesar 9%, yakni pada April 2022 sebesar 4% dan pada Juni 2022 sebesar 5%. Segmen mi instan ICBP menjadi market leader, dimana memiliki pangsa pasar (market share) sebesar 70% secara nasional
Rekomendasi : buy, target harga Rp 9.800
Analis : Cindy Alicia Ramadhania, NH Korindo Sekuritas Indonesia
3. PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
Di akhir tahun, volume penjualan MYOR berpotensi naik seiring adanya perayaan akhir tahun. MYOR juga diuntungkan dengan penurunan harga komoditas lunak seperti gandum, CPO, dan jagung yang terjadi baru-baru ini.
Kondisi tersebut diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas MYOR pada paruh pertama kedua 2022. Rampungnya ekspansi pabrik biskuit dan wafer juga diekspektasikan dapat meningkatkan volume penjualan di MYOR masa depan.
Rekomendasi : buy, target harga Rp 2.100
Analis : Robertus Yanuar Hardy, Henan Putihrai Sekuritas
4. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
UNVR menghadapi persaingan ketat di segmen home and personal care (HPC), dimana pricing power dan loyalitas mereknya terdampak kenaikan inflasi. UNVR juga diuntungkan dengan penurunan harga CPO. Namun, dampak penurunan harga CPO terhadap margin kemungkinan akan memakan waktu karena UNVR telah melakukan hedging terhadap harga CPO sekitar tiga sampai lima bulan
Rekomendasi : hold, target harga Rp 4.850
Analis : Cheria Christi Widjaja, DBS Vickers Sekuritas Indonesia
Baca Juga: IHSG Berpotensi Rebound pada Senin (17/10), Intip Rekomendasi Saham Pilihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News