Emiten Orang Terkaya Indonesia Catat Kinerja Bagus TW 3 2025, Sahamnya Layak Beli?

Senin, 27 Oktober 2025 | 04:35 WIB
Emiten Orang Terkaya Indonesia Catat Kinerja Bagus TW 3 2025, Sahamnya Layak Beli?

ILUSTRASI. Emiten Orang Terkaya Indonesia Catat Kinerja Bagus TW 3 2025, Sahamnya Layak Beli?


Reporter: Rashif Usman  | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Emiten tambang milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO), mencatatkan lonjakan kinerja signifikan sepanjang Januari–September 2025. Dengan kinerja bagus tersebut, apakah saham yang dikuasi orang terkaya Indonesia ini layak dibeli atau dijual?

Berdasarkan laporan keuangannya, PTRO meraih laba bersih US$ 6,93 juta pada kuartal III-2025, naik 141,87% dibanding periode sama tahun lalu (US$ 2,86 juta).

Pendapatan bersih juga meningkat 18,42% menjadi US$ 603,84 juta, menunjukkan efisiensi dan strategi diversifikasi bisnis yang efektif.

Baca Juga: Saham RAJA terkoreksi 10% Usai Rekor Tertinggi, Investor Ritel Saatnya Beli / Jual?

Analis BRI Danareksa Sekuritas Abida Massi Armand menjelaskan, lonjakan laba PTRO jauh melampaui pertumbuhan pendapatan, menandakan perbaikan efisiensi operasional.
Menurutnya, manajemen berhasil mengalihkan portofolio ke proyek dengan margin lebih tinggi dan menerapkan operation excellence, yang mendorong EBITDA naik 50,9% dan margin laba kotor mencapai 20,9% pada semester I-2025.

Segmen Engineering, Procurement, Construction, and Installation (EPCI) kini menjadi pendorong utama pertumbuhan Petrosea. Setelah sejumlah akuisisi strategis, segmen ini diperkirakan mampu menghasilkan margin laba kotor 30–34% dan mendorong margin EBITDA konsolidasi hingga 22% pada 2026.

PTRO juga mencatat backlog kontrak Rp 64,3 triliun, yang menjamin pendapatan hingga 2032. Proyek-proyek besar tersebut meliputi:

  • Jasa pertambangan Life of Mine (LoM) Rp 17,4 triliun
  • Proyek EPC Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) Tangguh UCC Rp 4,6 triliun
  • Konstruksi tambang nikel Vale Indonesia Rp 2,8 triliun
  • Selain proyek domestik, PTRO juga memperluas ekspansi global melalui proyek EPC Reko Diq Mining Company di Pakistan senilai US$ 26,2 juta.

Meski prospek bisnis cerah, Abida menyoroti risiko eksekusi dan pendanaan. Liabilitas PTRO meningkat menjadi US$ 1,12 miliar per September 2025, menunjukkan ekspansi yang ditopang oleh utang. “Investor perlu memantau kemampuan Petrosea menjaga arus kas dan rasio cakupan bunga agar tetap sehat,” jelas Abida.

Tonton: Menteri Bahlil Targetkan Proyek DME Mulai 2026, Gandeng Mitra China atau Eropa

Rekomendasi Saham PTRO

Dari sisi valuasi, Abida merekomendasikan buy saham PTRO dengan target harga Rp 10.000 per saham, berdasarkan metode Discounted Cash Flow (DCF). Namun, proyeksi tersebut bergantung pada keberhasilan segmen EPCI mencapai pertumbuhan CAGR 47,7% dan margin EBITDA 22% pada 2026.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, saham PTRO masih berada dalam fase uptrend meski belakangan muncul tekanan jual.

  • Support: Rp 6.575
  • Resistance: Rp 7.500

Ia merekomendasikan trading buy dengan target Rp 7.975–Rp 8.150 per saham.

 

Selanjutnya: Deal Besar AS-China: China Bakal Borong Kedelai dan Pembatasan Rare Earth Dicabut!

Menarik Dibaca: Cara Merekam Rapat Zoom Meeting Jika Anda Bukan Host, Ikuti Panduan Berikut!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tag

Terbaru