HILIRISASI - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melirik peluang hilirisasi batubara lewat anak-anak usahanya. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan, anak usaha BUMI yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) kemungkinan memulai konstruksi proyek hilirisasi batubara di tahun 2024, bukan di tahun 2023 seperti diberitakan Kontan.co.id sebelumnya.
“Sementara itu, proyek hilirisasi batubara PT Arutmin Indonesia masih didiskusikan, belum ada keputusan sejauh ini,” tutur Dileep kepada Kontan.co.id, Rabu (8/2).
Sebelumnya, Kontan.co.id memperoleh informasi data perkembangan hilirisasi batubara di Indonesia dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pekan lalu. Isinya berupa rincian sejumlah proyek-proyek hilirisasi batubara di Indonesia, termasuk di antaranya proyek hilirisasi KPC dan Arutmin.
Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Targetkan Bangun Konstruksi Proyek Hilirisasi Batubara di 2023
Data tersebut menunjukkan, KPC disebut bakal menggarap proyek fasilitas pengolahan batubara menjadi metanol di Bengalon, Kalimantan Timur. Di proyek tersebut, BUMI bakal berkolaborasi dengan Ithaca Group dan Air Product.
Fasilitas gasifikasi yang akan dibangun direncanakan mampu mengolah 6,5 juta ton batubara menjadi 1,8 juta metanol per tahun.
Sementara itu, Arutmin disebut bakal menggarap proyek gasifikasi batubara menjadi metanol di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Proyek tersebut diproyeksi mampu menghasilkan 2,8 juta ton methanol per tahun dengan mengolah input batubara kualitas GAR 3.700 kcal per kg sebanyak 6 juta ton per tahun.
Namun, Dileep menegaskan bahwa detail informasi proyek tersebut masih berupa rencana dan masih dalam tahap diskusi.
“Kedua proyek yang disebutkan sedang didiskusikan, berbagai opsi masih diseleksi,” ujarnya mengklarifikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News