IHSG anjlok 2,31% pada Selasa (22/12), asing mencatat net sell Rp 338 miliar

Selasa, 22 Desember 2020 | 16:40 WIB   Reporter: Wahyu Tri Rahmawati
IHSG anjlok 2,31% pada Selasa (22/12), asing mencatat net sell Rp 338 miliar

ILUSTRASI. Seluruh indeks sektoral melemah bersama dengan IHSG pada Selasa (22/12).


IHSG - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun di tengah pekan pendek menjelang Natal. Selasa (22/12), IHSG anjlok 142,34 atau 2,31% ke 6.023,29 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tak cuma turun, IHSG diiringi oleh penjualan bersih asing. Investor asing mencatat net sell Rp 338,09 miliar di seluruh pasar.

Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 162,9 miliar, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 70,3 miliar, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 63,3 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Rp 248 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 162,6 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 69,2 miliar.

Baca Juga: Inilah enam menteri baru hasil reshuffle kabinet Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin

 

op losers LQ45 hari ini adalah:

  • PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) -6,97%
  • PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) -6,90%
  • PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) -6,88%

Hanya saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) yang menguat pada jajaran indeks LQ45. Harga saham MIKA naik 4,53%.

Baca Juga: Rupiah ditutup melemah 0,53% ke Rp Rp 14.205 per dolar AS, Selasa (22/12)

Seluruh indeks sektoral melemah bersama dengan IHSG. Sektor infrastruktur anjlok 3,84%. Sektor tambang merosot 3,39%. Sektor perkebunan melemah 2,95%. Sektor perdagangan dan jasa melorot 2,84%. Sektor industri dasar turun 2,56%.

Sektor keuangan tergerus 2,08%. Sektor konstruksi dan properti melemah 1,92%. Sektor manufaktur turun 1,69%. Sektor aneka industri turun 0,96% dan sektor barang konsumsi turun 1,29%.

Total volume transaksi bursa mencapai 28,11 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 20,82 triliun. Sebanyak 397 saham turun harga. Ada 123 saham yang menguat. Sedangkan 111 saham flat.

Baca Juga: Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia pada tahun 2020 berlangsung dramatis akibat pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru