IHSG Menanti Respon BI Atas Kenaikan Suku Bunga The Fed

Minggu, 08 Mei 2022 | 19:06 WIB   Reporter: Yuliana Hema
IHSG Menanti Respon BI Atas Kenaikan Suku Bunga The Fed

ILUSTRASI. Pekerja melintas di samping layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022).


PROYEKSI IHSG - JAKARTA. Keputusan Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dapat mempengaruhi pergerakan pasar saham di Indonesia.

Pemulihan ekonomi ditengarai dapat meredam dampak negatif dari keputusan ini, tapi pelaku pasar masih menanti respon Bank Indonesia (BI).

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico menyebutkan, keputusan The Fed ini dapat menciptakan volatilitas di pasar saham akibat jarak suku bunga The Fed dan BI semakin mendekat.

Baca Juga: Sentimen yang Memengaruhi Pergerakan IHSG Pasca Libur Lebaran

"Saat ini tingkat suku bunga The Fed berada di 0,75%, sementara suku bunga Indonesia di level 3,5%. Artinya jaraknya masih semakin mengecil ini berpotensi menciptakan volatilitas di pasar dan akan menciptakan capital outflow," jelas Nico saat dihubungi Kontan, Jumat (6/5).

Nico menilai goncangan akibat keputusan The Fed dapat ditekan karena beberapa stimulus positif. Pertama, invasi Rusia ke Ukraina yang mendorong kenaikan harga komoditas, yang mana Indonesia merupakan negara pengekspor komoditas. Ditambah, Indonesia menjadi salah satu negara tujuan Investasi di Asia.

Meksi begitu, dia menekankan stimulus positif tersebut dapat berubah tergantung respon BI nantinya. Nico memproyeksikan inflasi Indonesia pada bulan ini akan berada di atas 3%, yang memungkinkan untuk BI menaikkan tingkat suku bunga.

Namun, menurutnya itu juga tergantung dari tergantung stabilitas dan volatilitas yang terjadi di pasar pada pekan mendatang.

"Tentu ini menjadi perhatian penting kepada investor, apa yang akan dilakukan BI selanjutnya, sekali pun fundamental dan ekonomi di Indonesia akan membaik adanya," imbuhnya.

Senada, Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mencermati, pelaku pasar akan menunggu reaksi dari Bank Indonesia terhadap keputusan The Fed ini. Karena itu, dia memperkirakan IHSG mengalami terkoreksi dalam jangka pendek, terutama saham-saham perbankan. IHSG diproyeksi bergerak dalam area 7.100 - 7.300 dalam sepekan ini.

"IHSG bisa dibuka melemah karena menunggu reaksi dari BI karena kalau the Fed sudah menaikkan tingkat suku bunga 50 bps, ada ekspektasi bahwa BI akan menaikkan tingkat suku bunga 25 bps," jelas Wawan saat dihubungi Kontan.

Baca Juga: Cermati Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed di Tengah Musim Dividen Bulan Mei

Wawan berpendapatan, kalau keputusan The Fed ini seiringan dengan kenaikan tingkat inflasi Indonesia pada bulan ini sudah naik di atas 3% secara tahunan, ada kemungkinan BI juga akan menaikkan tingkat suku bunga.

Namun, dia menilai kenaikan inflasi ini masih dalam batas wajar lantaran Indonesia sedang mengalami pertumbuhan dan sedang masuk ke tahap ekspansi.

"Dengan adanya pemulihan ekonomi dan ekspansi ini, kami percaya 2 sampai 3 tahun ke depan pun IHSG masih akan menguat, kalau terjadi koreksi terutama jangka pendek dapat dimanfaatkan untuk masuk," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru