Indeks sektor keuangan catatkan kenaikan tertinggi kedua, berikut faktor pendorongnya

Jumat, 02 Juli 2021 | 23:25 WIB   Reporter: Nur Qolbi
Indeks sektor keuangan catatkan kenaikan tertinggi kedua, berikut faktor pendorongnya


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Saham sektor keuangan menjadi salah satu yang menorehkan kinerja positif pada tahun ini. Sepanjang 2021 berjalan sampai dengan Jumat (2/7), indeks sektor ini mencatatkan kenaikan tertinggi kedua setelah sektor teknologi, yakni sebesar 5,16%.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), beberapa saham sektor keuangan menghiasi daftar top 10 leader Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Sebut saja PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang harganya melesat 270,9% secara year to date (ytd), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) +689,9%, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) +81,6%, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) +150%, dan PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) +716%.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan, kenaikan yang terjadi pada saham-saham keuangan di paruh pertama 2021 didorong oleh tren pemulihan ekonomi dalam negeri.

"Pemulihan tersebut terlihat dari adanya perbaikan beberapa indikator makroekonomi yang menjadi katalis sektor keuangan, seperti indeks manufaktur, keyakinan konsumen, dan data ekspor-impor," kata Valdy saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (2/7).

Baca Juga: Indeks sektor keuangan naik 5,16% sepanjang 2021, berikut prospek saham-sahamnya

 

 

Lebih lanjut, pemulihan ekonomi berpotensi mendorong kebutuhan perusahaan terhadap pendanaan dari lembaga keuangan sehingga berpeluang meningkatkan penyaluran kredit korporasi.

Tak hanya itu, perbaikan kondisi ekonomi juga dapat mengerek daya beli konsumen sehingga berpotensi meningkatkan pinjaman konsumen.

Menurut Valdy, sektor keuangan juga ditopang oleh penguatan saham-saham bank di luar bank berkapitalisasi pasar besar. Mengingat, beberapa emiten fokus untuk beralih menjadi bank digital atau fokus pada layanan digital banking.

"Pasalnya, pandemi Covid-19 secara tidak langsung memicu percepatan adaptasi masyarakat di Indonesia terhadap layanan-layanan digital, termasuk digital banking," tutur Valdy.

Alhasil, kondisi ini turut mempengaruhi pandangan pelaku pasar terhadap prospek digital banking. Di samping itu, berbagai isu merger dan akuisisi juga dinilai menjadi faktor yang mendorong penguatan saham-saham sektor keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru