Indo Tambangraya (ITMG) Kejar Kenaikan Volume Penjualan Batubara pada Tahun Ini

Rabu, 11 Mei 2022 | 06:45 WIB   Reporter: Arfyana Citra Rahayu
Indo Tambangraya (ITMG) Kejar Kenaikan Volume Penjualan Batubara pada Tahun Ini


TAMBANG DAN ENERGI - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menargetkan volume penjualan batubara sebanyak 20,5 juta ton hingga 21,5 juta ton di sepanjang 2022. Target penjualan ini lebih tinggi daripada realisasi penjualan di sepanjang 2021 yang sebesar 20,1 juta ton. 

Yulius Gozali selaku Direktur Komunikasi Korporat & Hubungan Investor ITMG memaparkan, secara keseluruhan prospek bisnis batubara di sepanjang tahun ini akan tetap cerah.  Dia melihat bahwa permintaan terhadap batubara secara global akan tetap tinggi khususnya sebagai imbas dari perang Rusia-Ukraina. 

Di sisi lain, tingginya permintaan juga berpengaruh pada harga batubara yang terjaga di level tinggi sejak awal tahun 2022 hingga Mei saat ini. Yulius melihat, harga batubara akan tetap tinggi hingga beberapa waktu ke depan sehingga dapat menjadi katalis positif bagi kinerja ITMG. 

Namun, dampak perang tersebut juga menjadi tantangan bagi ITMG. Yulius menjelaskan, disrupsi pada perdagangan global sebagai konsekuensi dari konflik Rusia-Ukraina turut menyebabkan kenaikan harga bahan bakar. 

Baca Juga: Hingga Kuartal I-2022, Pangsa Pasar Matahari Putra Prima (MPPA) Tercatat Capai 26,2%

“Hal ini merupakan tantangan bagi Perusahaan untuk memastikan operasi bisnis yang kuat dan manajemen biaya yang efektif,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (10/5). 

Kendati ada tantangan, Yulius mengungkapkan ITMG tetap optimistis mengejar target volume penjualan batubara sebanyak 20,5 juta ton hingga 21,5 juta ton di tahun ini. Adapun untuk target volume produksi sebesar 17,5 juta ton hingga 18,8 juta ton. Secara umum, target volume penjualan dan produksi batubara di tahun ini lebih tinggi dibandingkan 2021. 

Di 2021, ITMG mencatatkan penjualan batubara sebanyak 20,1 juta ton sedangkan produksinya sebanyak 18,2 juta ton. 

Untuk mendukung target tersebut, ITMG menyiapkan belanja modal senilai US$ 68,8 juta. Yulius menerangkan, agar dapat mencapai target volume produksi pihaknya akan memaksimalkan produksi dengan terus meningkatkan kapasitas infrastruktur tambang. 

Baca Juga: Telkom Indonesia (TLKM) Raih Pendapatan Rp 35,2 Triliun di Kuartal I-2022

Di samping itu, manajemen ITMG juga terus  menjaga pasar ekspor yang ada, baik di negara maju dengan permintaannya yang stabil dan negara berkembang yang ekonominya sedang bertumbuh. 

Di sepanjang 2021, khusus pasar ekspor ITMG memasarkan batubara ke sejumlah negara yakni China, Jepang, Filipina, Bangladesh, Thailand, dan negara-negara lain di Asia Timur, Tenggara, Selatan serta Oseania. 

Melansir keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen ITMG pada 8 April 2022, selama periode Januari hingga Maret 2022 anak perusahaan Indo Tambangraya Megah yakni PT Indominco Mandiri sudah melakukan pengeboran preproduction pada 13 lubang bor dengan kedalaman 919 meter untuk Open Hole dan 38 meter untuk bor inti (Coring) di blok barat. Adapn pihaknya belum melakukan aktivitas pengeboran infill maupun development pada Blok Timur. 

Guna mendukung kegiatan penambangan selama bulan Januari-Maret 2022, Indominco Mandiri telah melakukan pengambilan sampel batubara sebanyak 265 sampel yang didapat dari area existing pit dan ROM. Biaya total pengeboran untuk periode Januari-Maret 2022 adalah sebesar Rp 473,37 juta. 

Sedangkan untuk operasional pengeboran PT Trubaindo Coal Mining dilakukan pada area Blok Utara dan Blok Selatan yang terletak pada Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur belum dilakukan kegiatan pengeboran preproduction.

Trubaindo Coal Mining sedang melakukan evaluasi rencana pengeboran dan pengembangan area, serta memenuhi aspek perizinan terlebih dahulu untuk mendukung kegiatan operasional penambangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru