Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) lakukan layanan bongkar muat mobil CBU Hyundai

Kamis, 21 Januari 2021 | 12:30 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) lakukan layanan bongkar muat mobil CBU Hyundai


EMITEN -  JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mendapat berkah di awal tahun ini. Perusahaan telah melakukan layanan bongkar muat kendaraan CBU asal pabrikan Hyundai, Korea Selatan. 

Layanan tersebut dapat dikatakan first time call karena kapal yang bersandar di dermaga IPCC adalah kapal yang datang langsung (direct call) dari Korea Selatan, tepatnya dari Pelabuhan Ulsan yang datang ke Tanjung Priok sebelum bertolak ke Pelabuhan selanjutnya di Hambantota, Sri Lanka.

Dalam layanan tersebut, IPCC melakukan aktivitas layanan secara keseluruhan, mulai dari stevedoring, cargodoring, hingga delivery

Investor Relation IPCC Reza Priyambada mengatakan, dengan ditunjuknya perusahaan untuk melayani aktivitas layanan bongkar muat secara keseluruhan terhadap kargo kendaraan Hyundai, dapat memberikan nilai tambah bagi IPCC.

Baca Juga: Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) menjajaki kerja sama dengan automaker anyar

Kapal Hyundai Glovis Symphony yang bertolak dari Pelabuhan Ulsan tersebut membawa 288 unit kendaraan CBU. Diantaranya CBU Korea yang sudah dikenal masyarakat Indonesia adalah Santa Fe. 

Selain itu, Hyundai juga membawa mobil bertenaga listrik yang telah beredar sejak tahun lalu, yakni Ioniq dan Kona elektrik.

CBU besutan Negeri Ginseng tersebut dibanderol dengan harga sekitar Rp 624 juta hingga 664 jutaan (OTR Jakarta) untuk Ioniq dan Rp 390 jutaan untuk Kona,  memberikan variasi layanan bongkar muat kendaraan CBU yang ada di Terminal IPCC.

 

 

Selain melakukan layanan bongkar muat atas 288 kendaraan CBU Hyundai tersebut, IPCC juga melakukan shifting by landed sebanyak 119 unit CBU. 

Kegiatan ini merupakan aktivitas yang dilakukan oleh tenaga ahli bongkar muat IPCC dimana kendaraan yang berada di kapal diturunkan sementara di dermaga agar kendaraan yang akan dilakukan layanan bongkar muat dapat keluar dari kapal. 

Setelah kendaraan tersebut keluar lalu kendaraan sebelumnya di masukan kembali ke dalam room kapal. Aktivitas ini juga dapat menjadi nilai tambah bagi layanan di Terminal IPCC.

Dengan sukses dan lancarnya pelayanan dan pengangkutan kendaraan Hyundai secara keseluruhan tersebut maka IPCC berharap agar layanan bongkar muat kendaraan asal Korea Selatan tersebut dapat menjadi rutin setiap bulannya dengan sandar nya kapal yang direct call langsung dari Korea Selatan.

Baca Juga: Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) membidik pertumbuhan pendapatan 10%

Selain itu, juga dibarengi dengan excellent operation IPCC yang didukung oleh model operasi dan kemitraan yang clean and clear, ICT System yang prima melalui organisasi yang berbasiskan Planning and Control, sesuai dengan strategi pengembangan IPCC di 2021.

Di sisi lain, IPCC sebagai perusahaan supporting automotive industry turut mendukung pengadaan kendaraan listrik ke depannya. 

"Tentunya ke depan, IPCC berharap demand akan mobil listrik kian meningkat, baik dari internal Indonesia maupun kebutuhan ekspor yang dibarengi dengan pengembangan sarana infrastruktur pengadaan sumber daya elektriknya yang saat ini sedang dikembangkan oleh Pemerintah melalui pembangunan smelter bersama dengan BUMN Pertambangan," jelas Reza dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (21/1).

 

Selanjutnya: Produksi batubara Delta Dunia Makmur (DOID) di sepanjang 2020 capai 45,3 juta ton

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru