Ini penyebab laba bersih Erajaya Swasembada melesat 78% hingga kuartal III-2020

Senin, 02 November 2020 | 16:30 WIB   Reporter: Kenia Intan
Ini penyebab laba bersih Erajaya Swasembada melesat 78% hingga kuartal III-2020


LAPORAN KEUANGAN EMITEN -  JAKARTA. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) catatkan kinerja positif sepanjang Januari hingga September 2020. Emiten distribusi dan perdagangan ritel produk dan layanan komunikasi seluler itu mampu mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 78,21% secara year on year (yoy). 

Mengutip laporan keuangan perusahaan, dalam sembilan bulan pertama tahun ini, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilk entitas induk dari ERAA mencapai Rp 295,12 miliar. Realisasi tersebut melesat 78,21% dari periode di tahun 2019 yang sebesar Rp 165,6 miliar. 

Padahal, di saat yang sama, penjualan ERAA hanya naik tipis 1,86% yoy menjadi Rp 23,17 triliun hingga kuartal III 2020. 

Selain kenaikan penjualan, kinerja ciamik bottom line ERAA juga ditopang beban pokok penjualan yang bisa ditekan 3,54% yoy menjadi Rp 20,99 triliun. Selain itu, pendapatan keuangan ERAA terkerek menjadi Rp 1,49 miliar dari sebelumnya Rp 886,91 juta. Ada juga biaya keuangan yang berhasil ditekan 46,96% yoy menjadi Rp 134,85 miliar. 

Baca Juga: Demi Mempertahankan Momentum, Erajaya Swasembada (ERAA) Memacu Ekosistem Online

Di sisi lain, penjualan ERAA masih ditopang oleh segmen telepon seluler dan tablet dengan penjualan bersih hingga Rp 17,33 triliun. Kendati masih menjadi penopang utama, kontribusi dari segmen itu terkikis 5,35% yoy dari sebelumnya Rp 18,31 triliun. 

Kenaikan penjualan bersih ERAA justru terdorong tiga segmen lainnya yakni voucher, komputer dan peralatan elektronik lainnya, serta aksesoris dan lain-lain.

Tercatat, voucher berkontribusi hingga Rp 3,18 triliun terhadap total penjualan bersih. Jumlah tersebut naik 8,9% yoy dari sebelumnya Rp 2,92 triliun. 

Ada juga penjualan komputer dan peralatan elektronik lainnya yang meningkat lebih signifikan 15,24% yoy  menjadi Rp 1,01 triliun dari sebelumnya Rp 876,58 miliar. 

Tidak ketinggalan, segmen aksesoris dan lain-lain bertumbuh 10,67% yoy menjadi Rp 1,66 triliun dari sebelumnya Rp 1,5 triliun. 

Sementara dilihat dari geografis nya, penjualan ERAA, anggota indeks Kompas100 ini, di wilayah tengah yang meliputi Jabodetabek, Kalimantan, Singapura dan Malaysia masih menjadi penopang utama dengan kontribusi hingga Rp 14,32 triliun. Tapi lagi-lagi, kontribusi wilayah tengah itu juga mengalami penurunan 6,53% yoy. 

Penurunan penjualan juga dialami di wilayah barat hingga 4,64% yoy menjadi Rp 4,52 triliun. Adapun wilayah Barat meliputi Sumatra dan Jawa 

Hanya penjualan di luar dua wilayah itu atau wilayah timur yang masih mencatatkan peningkatan hingga 21,97% menjadi Rp 4,33 triliun dari sebelumnya Rp 3,55 triliun. 

Baca Juga: Siap-siap, new iPhone SE mendarat di Indonesia awal Oktober, ini prediksi harganya

Sekadar informasi, hingga kuartal III 2020 ERAA memiliki total aset Rp 9,79 triliun. Jumlah ini bertumbuh dari akhir tahun 2019 yang tercatat Rp 9,74 triliun. 

Sementara itu, total liabilitas ERAA menurun 7,55% dari akhir tahun 2019, menjadi Rp 4,41 triliun. Adapun total ekuitasnya meningkat 8,03% menjadi Rp 5,38 triliun.

 

Selanjutnya: Kinerja Erajaya (ERAA) bakal mentereng di semester II, analis sarankan buy

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari
Terbaru