Investor Akan Wait and See Tunggu Hasil RDG BI, Begini Proyeksi IHSG Pekan Depan

Minggu, 19 Juni 2022 | 19:55 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Investor Akan Wait and See Tunggu Hasil RDG BI, Begini Proyeksi IHSG Pekan Depan

ILUSTRASI. Hasil RDG BI pada Rabu (22/6) dan Kamis (23/6), akan mewarnai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).


IHSG - JAKARTA. Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Rabu (22/6) dan Kamis (23/6), akan mewarnai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memperkirakan, sembari menanti hasil RDG BI, investor akan cenderung wait and see. Sikap tersebut diambil investor lantaran tingginya volatilitas saat ini, baik di pasar saham maupun di pasar obligasi khususnya. Sehingga, hal itu akan membuat pelaku pasar dan investor menanti pertemuan tersebut.

"Pasalnya, apabila hasilnya sesuai dengan harapan akan memberikan keyakinan terhadap pelaku pasar dan investor dan IHSG berpotensi menguat, begitupun dengan pasar obligasi dan rupiah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (19/6).

Apalagi kurs rupiah saat ini berada di level 14.825, tertinggi dalam kurun waktu 1 tahun terakhir. Menurutnya, ini menjadi perhatian karena tingkat suku bunga The Fed terus dinaikkan.

Baca Juga: Menebak Arah IHSG di Pekan RDG BI

Nico menambahkan, Indonesia merupakan emerging market dengan peringkat BBB dan jauh dibandingkan dengan Amerika Serikat dengan peringkat AAA. Nah, kesenjangan peringkat harus diikuti dengan spread premi antara tingkat suku bunga dan imbal hasil.

"Apabila spread premi tingkat suku bunga dengan imbal hasil terlalu sedikit, capital outflow berpotensi untuk terjadi dan lebih besar," katanya.

Nico sendiri memperkirakan IHSG akan bermain pada rentang 6.875 – 7.000.

Nico juga menyarankan wait and see bagi pelaku pasar dan investor yang mungkin tidak menyukai volatilitas yang begitu tinggi. Apalagi potensi koreksi terbuka untuk saat ini.

Sementara, untuk investor yang menyukai jangka pendek maka trading mungkin bisa digunakan di tengah situasi dan kondisi yang penuh volatilitas.

"Fokus utamanya adalah cermati dan amati setiap sentimen yang akan terjadi, kebetulan sentimen pekan ini hanya datang dari pertemuan Bank Indonesia dan PMI Composite Manufacturing Services," imbuhnya.

Baca Juga: Memasuki Pekan RDG BI, Begini Proyeksi Pergerakan IHSG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru