Keputusan Barito Pacific (BRPT) alihkan hak rights issue TPIA tak berdampak negatif

Selasa, 24 Agustus 2021 | 20:08 WIB   Reporter: Hikma Dirgantara
Keputusan Barito Pacific (BRPT) alihkan hak rights issue TPIA tak berdampak negatif

ILUSTRASI. Kepemilikan BRPT terhadap TPIA akan turun dari 41,88% menjadi 34,54%.


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan menggelar rights issue dengan menawarkan 3,79 miliar saham baru yang memiliki harga pelaksanaan Rp 4.082 per saham. Dalam aksi ini, TPIA akan mengantongi dana segar sebesar Rp 15,49 triliun. 

Chandra Asri akan menggunakan dana hasil rights issue untuk pembangunan pabrik baru berupa kompleks petrokimia terintegrasi oleh CAP-2. Namun, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) selaku pemegang 41,88% saham Chandra Asri memutuskan untuk tidak ambil hak atas rights issue tersebut. Alhasil kepemilikan BRPT terhadap TPIA akan turun dari 41,88% menjadi 34,54%.

Analis Erdikha Elit Sekuritas Regina Fawziah menilai, walaupun kepemilikan saham pada Chandra Asri akan terdilusi, BRPT justru tidak akan mengalami efek yang signifikan. Menurut dia, meskipun terdilusi, kepemilikan BRPT terhadap TPIA masih menjadi yang paling besar dibandingkan pemegang saham lainnya. 

Baca Juga: Berkinerja apik pada semester I, berikut rekomendasi saham Barito Pacific (BRPT)

“Sekalipun nanti yang terjadi skema di mana seluruh pemegang saham TPIA kecuali SCG Chemicals tidak melaksanakan haknya, maka Top Investment sebagai pembeli siaga akan memiliki 12,18% saham TPIA setelah rights issue. Tetap saja, porsi BRPT masih lebih besar daripada itu,” kata Regina ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (24/8).

Adapun,  BRPT baru saja merilis kinerjanya pada paruh pertama tahun ini yang mencatatkan kinerja apik. Tercatat, emiten petrokimia ini membukukan pendapatan US$ 1,56 miliar atau naik 41% secara year on year (yoy). Dari segi bottom line, BRPT juga berhasil membalikkan kerugian menjadi laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 95,49 juta. 

Regina memaparkan, kinerja apik BRPT tidak terlepas dari kenaikan harga jual rata-rata produk petrokimia, terutama untuk olefins dan polyolefins. Tak hanya itu, kinerja BRPT juga didorong oleh TPIA yang memiliki margin produk yang cukup baik. Ditambah lagi,  kontribusi yang cukup stabil dari Star Energy pada paruh pertama tahun ini.

Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) rights issue, BRPT, Prajogo Pangestu, dan Marigold alihkan hak

Memasuki sisa tahun ini, ia melihat tren harga minyak mentah masih akan cenderung meningkat pada semester II-2021. Walaupun, permintaan terhadap minyak mentah masih berpotensi belum cukup stabil lantaran adanya kasus Covid-19 varian Delta tetap menjadi risiko yang membayangi. 

“Dari sisi produsen, kenaikan bahan baku tentu akan berpengaruh terhadap laba yang akan diperoleh BRPT. Oleh karena itu, penting bagi emiten seperti BRPT untuk memanfaatkan momentum fluktuasi harga minyak dan menjaga spread harga jual dan biaya produksi yang ada sehingga laba yang diperoleh bisa terkendali,” imbuh Regina. 

Regina melihat saat ini harga saham BRPT masih cukup menarik. BRPT diperdagangkan dengan PER 38,04x. Sedangkan berdasarkan rata-rata PE selama satu tahun, BRPT memiliki PE sebesar 152,16x. 

Artinya, dia melihat masih ada potensi bagi BRPT menguat hingga jangka menengah selama harga minyak masih bergerak konsolidasi. Regina pun merekomendasikan buy jika mampu menembus level Rp 1.100 dengan resistance yang diuji Rp 1.200 dan support Rp 1.040.

Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) akan rights issue dengan target dana Rp 15,49 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru