Rekomendasi

Kinerja Hingga Sept 2025 Bagus, Harga Saham Blue Chip Ini Bangkit, Pilih Beli / Jual?

Senin, 27 Oktober 2025 | 07:14 WIB
Kinerja Hingga Sept 2025 Bagus, Harga Saham Blue Chip Ini Bangkit, Pilih Beli / Jual?

ILUSTRASI. Kinerja Hingga Sept 2025 Bagus, Harga Saham Blue Chip Ini Bangkit, Pilih Beli / Jual?


Reporter: Rilanda Virasma  | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Salah satu emiten saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatatkan kinerja bagus hingga September 2025. Sementara itu, harga saham AKRA tengah bangkit belakangan ini. Apakah saham blue chip ini layak dibeli atau dijual?

Emiten energi dan logistik ini sukses menjaga pertumbuhan positif di tengah kondisi ekonomi yang dinamis, terutama berkat peningkatan kinerja kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut ringkasan kinerja AKRA:

  • Laba bersih Rp 1,65 triliun per kuartal III-2025, tumbuh 12,29% year on year (YoY) dari Rp 1,46 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
  • Pendapatan juga melonjak 13,22% YoY menjadi Rp 32,39 triliun, seiring peningkatan aktivitas sewa dan kontrak pelanggan.
  • EBITDA mencapai Rp 2,47 triliun
  • Rasio utang bersih (net gearing) turun ke 0,08 kali.
  • AKRA mencatat ROA 20% dan ROE 7%, mencerminkan profitabilitas yang kuat.

Baca Juga: Emiten Orang Terkaya Indonesia Catat Kinerja Bagus TW 3 2025, Sahamnya Layak Beli?

Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo, menyebut peningkatan pendapatan berulang dari JIIPE Gresik menjadi pendorong utama kinerja. Kawasan industri seluas 2.167 hektar yang dikembangkan bersama Pelindo ini mencatat pendapatan Rp 1,26 triliun, ditopang lonjakan pendapatan utilitas 199% serta monetisasi lahan yang stabil.

“Pendapatan berulang dari utilitas meningkat seiring beroperasinya penyewa utama secara penuh,” ujar Haryanto, Kamis (23/10/2025).

Ia menambahkan, JIIPE mendukung kebijakan hilirisasi industri nasional dan penguatan nilai tambah ekonomi.

Untuk menjaga momentum, AKRA akan memperkuat bisnis perdagangan dan distribusi energi, memperluas jaringan ke Indonesia Timur, dan meningkatkan kanal Business-to-Consumer (B2C).
Tahun ini, perusahaan mengalokasikan belanja modal Rp 1,1–1,2 triliun, dengan target pertumbuhan laba 10–17% YoY.

Haryanto optimistis penjualan lahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE akan meningkat seiring membaiknya iklim investasi di Indonesia.

Tonton: Debut Perdana PM Jepang Takaichi Sanae di ASEAN Summit: Tegaskan Sinergi FOIP dan AOIP

Saham AKRA Masih Prospektif

Menurut Harry Su, Managing Director Research Samuel Sekuritas, kinerja positif AKRA didukung permintaan stabil atas bahan bakar industri dan kimia dasar. Permintaan bahan kimia bahkan naik 20% secara kuartalan (QoQ) pada kuartal III-2025.

Harry memperkirakan, penjualan lahan 80–110 hektar dan laba bersih Rp 2,4–2,6 triliun akan menjadi pendorong utama di kuartal IV-2025. Segmen JIIPE disebut memiliki margin laba bersih hingga 30%, menjadikannya kontributor kunci pertumbuhan AKRA ke depan.

Dengan mempertimbangkan prospek jangka menengah yang cerah, Samuel Sekuritas merekomendasikan beli saham AKRA dengan target harga Rp 1.500 per saham.

Harga saham AKRA pada perdagangan Jumat 24 Oktober 2025 ditutup di level 1.210, naik 95 poin atau 8,52% dibandingkan sehari sebelumnya. Selama perdagangan sepekan yang lalu, harga saham AKRA terakumulasi naik 135 poin atau 12,56%.

Saham AKRA adalah salah satu anggota LQ45 di BEI. Saham-saham di indeks mayor seperti LQ45 biasanya adalah saham blue chip yang memiliki nilai kapitalisasi pasar besar dan likuid.

 

 

Selanjutnya: Venezuela Tuduh AS dan Trinidad-Tobago Lakukan Provokasi Militer di Karibia

Menarik Dibaca: HP Gaming Redmagic 11 Pro, Gunakan Baterai 8000 mAh dan RAM Jumbo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru