EMITEN - JAKARTA. PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) melebarkan sayap bisnisnya pada tahun ini. Presiden Direktur Mahaka Radio Integra, Adrian Syarkawi menjelaskan, pihaknya berinovasi untuk masuk model bisnis langsung ke pelanggan atau bussiness to consumer (B2C).
“Tetap secara iklan tidak kami tinggalkan, tapi kami juga masuk area bisnis lain yang bisa langsung ke user,” ujarnya dalam acara Mahaka Group’s Digital Transformation, Sabtu (27/3).
Adrian menjelaskan, melalui MARI Institute emiten ini memberikan dan menyediakan kelas pelatihan minimal dua kali dalam sebulan. Dimana MARI bisa memperoleh pendapatan langsung dari user yang mengikuti kelas-kelas pelatihan ini.
Baca Juga: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) bakal mengalihkan 42,59 juta saham hasil buyback
Kedua, MARI fokus dalam mengembangkan platform podcast, radio, dan music bernama Noice. platform ini sudah diluncurkan di tahun 2018 lalu dan akan diluncurkan ulang alias relaunching. Mahaka Radio melihat perkembangan dan potensi yang lebih besar dari Noice tahun ini.
Pada 2021, MARI khusus menargetkan penambahan empat kali lipat pengguna Noice menjadi 1,8 juta pengguna Noice. Dari target tersebut, 1 juta diantaranya ditargetkan menjadi pengguna aktif atau active user. Selama ini, baru ada 180.000 active user Noice.
Selain itu, Mahaka Radio Integra juga bakal membuat joint venture antara Mahaka Integra dengan salah satu perusahaan lainnya. Ia bilang MARI akan mengumumkan lebih detail terkait JV ini pada pekan depan.
“Kami akan laporkan ke Bursa maupun OJK pembentukan JV ini. Bisnis modelnya dia akan fokus pada virtual concert, dimana kami akan melakukan dua pendekatan secara konsernya, pertama konser lokal dan internasional,” paparnya.
Baca Juga: Komisaris Sido Muncul tambah kepemilikan hingga 1,84 juta saham SIDO
Dalam lokal konser ini, MARI tidak masuk ke dalam pasar mainstream tetapi mengincar artis indie yang memiliki basis penggemar yang kuat. Sementara untuk yang internasional emiten ini akan masuk ke market mainstream.
Jika tak ada aral melintang, MARI akan menggelar konser pada April mendatang. Adrian menyebut kepemilikan MARI dalam JV ini berkisar di 30%.
Keempat, Mahaka Radio Integra memiliki unit usaha talent management, yang mana akan mengelola penyiar-penyiar stasiun radio di bawah MARI. Ke depannya bisnis talent management ini tak menutup kemungkinan untuk merambah ke luar penyiar-penyiar di bawah stasiun radio MARI.
“Kami juga masuk ke bisnis ritel, dimana kami sudah punya sebuah brand Anak Radio Store yang menjual merchandise yang berhubungan dengan dunia broadcast dan dunia entertainment,” tambah Adrian.Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) merestrukturisasi kewajiban sekitar Rp 15 triliun
Terakhir, MARI turut masuk ke bisnis konten visual yang berkolaborasi dengan Youtube. Dalam catatan Kontan, Manajemen MARI memprediksi inovasi bisnis B2C ini baru akan berkontribusi sekitar 10% pada tahun ini. Dalam lima tahun ke depan, lini bisnis B2C ini ditargetkan akan menyumbang 35% terhadap total pendapatan MARI.
Sebagai informasi, per 28 Februari 2021 PT Beyond Media mengempit sebesar 40,35% saham MARI. Beyond Media adalah perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Erick Thohir . Kemudian PT Mahaka Media memiliki 10,66%, publik sebesar 46,92%, dan Harry Zulnardy 1,90%.
Selanjutnya: Pabrik ketiga Mark Dynamics Indonesia (MARK) diproyeksi beroperasi komersial Mei 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News