EMITEN - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) di kuartal pertama 2022 gemilang. Pelonggaran PPKM dan kenaikan harga komoditas akan turut mendongkrak kinerja RALS di sepanjang tahun ini.
Ramayana membukukan kenaikan pendapatan 22% secara tahunan menjadi Rp 600,53 miliar pada kuartal pertama tahun ini dari sebelumnya Rp 490,94 miliar. RALS mencatatkan laba bersih Rp 30 miliar dari sebelumnya rugi Rp 85,66 miliar.
Pebe Peresia, analis Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan, pelonggaran PPKM serta kenaikan harga komoditas akan menyokong kinerja Ramayana. Pebe memproyeksikan pendapatan dan laba bersih RALS masing-masing bisa tumbuh 15,4% secara tahunan dan 28,1% secara tahunan di tahun 2022.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Ramayana Lestari (RALS) Berikut Ini
Pebe memperkirakan kuartal kedua 2022 akan kembali menjadi kuartal dengan penjualan tertinggi didorong oleh adanya Lebaran. Terlebih tahun ini adalah tahun pertama sejak pandemi Covid-19 dimana pemerintah kembali memperbolehkan mudik, setelah sebelumnya melarang di tahun 2020 dan 2021. Perlu dicatat, secara rata-rata dalam 5 tahun terakhir, 39,6% total penjualan tahunan RALS datang dari kuartal kedua.
Di sepanjang 2021, Pebe mengamati pertumbuhan penjualan di wilayah Sumatra dan Kalimantan naik menjadi 26,3%. Dia melihat faktor kenaikan harga komoditas yang mendukung daya beli naik akan berlanjut di tahun ini. Sekedar informasi mayoritas pendapatan RALS berasal dari penjualan barang beli-putus sebesar 79% dari total pendapatan RALS.
Baca Juga: Sambut Lebaran, Simak Rekomendasi Saham Pilihan Mirae Asset Sekuritas
Sementara, keberhasilan RALS mendulang laba dari yang tadinya rugi, Pebe amati karena didukung oleh pendapatan konsesi sewa (other income) sebagai hasil negosiasi RALS dengan lessor untuk mendapatkan pembebasan sebagian biaya sewa.
Dengan mempertimbangkan potensi pertumbuhan di tahun ini, Pebe mempertahankan rekomendasi beli untuk RALS dan memasang target harga di Rp 850 per saham. Sebelum libur Lebaran harga saham RALS berada di Rp 670 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News