Moody’s menaikkan outlook Indika Energy (INDY) menjadi stabil

Jumat, 22 Oktober 2021 | 07:35 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
Moody’s menaikkan outlook Indika Energy (INDY) menjadi stabil


EMITEN - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service menyematkan corporate family rating (CFR) Ba3 untuk PT Indika Energy Tbk (INDY). Peringkat Ba3 ini disematkan pada surat utang senior beragun US$ 575 juta yang jatuh tempo 2024, yang diterbitkan oleh Indika Energy Capital III Pte. Ltd.,

Peringkat juga disematkan untuk senior secure notes senilai US$ 675 juta yang jatuh tempo pada 2025, yang diterbitkan oleh Indika Energy Capital IV Pte. Ltd. Pada saat yang sama, Moody's merevisi outlook perusahaan tambang batubara ini menjadi stabil dari sebelumnya negatif.

Dalam laporannya, Wakil Presiden sekaligus Analis Senior Moody’s Maisam Hasnain menyebut, revisi prospek ini mencerminkan ekspektasi Moody’s bahwa metrik kredit Indika akan membaik dan tetap berada dalam parameter peringkat Ba3 selama 12-18 bulan ke depan. Hal ini terjadi di tengah kenaikan harga batubara termal dari level terendah pada tahun 2020.

“Penegasan peringkat Ba3 pada INDY mencerminkan operasi perusahaan yang terdiversifikasi, rekam jejak operasional yang teruji, likuiditas yang solid, dan kepatuhan terhadap kebijakan keuangan yang prudent (berhati-hati),” terang Hasnain, Kamis (21/10).

Baca Juga: Geser Bisnis Batubara, Indika Energy (INDY) Bidik Sektor EBT dan Kendaraan Listrik

Di tengah rekor harga batubara termal, Moody's memperkirakan leverage INDY (yang diukur dengan rasio utang per EBITDA akan menurun menjadi sekitar 2,3 kali pada tahun ini dari sekitar 7,3 kali pada 2020.

Penurunan leverage INDY dikarenakan  adanya pendapatan yang lebih solid, terutama oleh PT Kideco Jaya Agung, anak usaha di bisnis pertambangan batubara yang 91% sahamnya digenggam INDY.

Moody’s menyebut, harga batubara termal Newcastle yang tinggi saat ini, tidak mungkin bertahan untuk jangka waktu yang lama. Berdasarkan asumsi harga jangka menengah Moody’s, harga batubara termal Newcastle akan berada di level US$ 75 -US$ 83 per ton.

 

Baca Juga: Diversifikasi, Indika Energy (INDY) masuk sektor kehutanan hingga kendaraan listrik

Moody's berekspektasi, anak perusahaan INDY di segmen kontraktor pertambangan yakni PT Petrosea Tbk (PTRO) dan anak perusahaan di teknik pertambangan Tripatra Multi Energi, akan melaksanakan kontrak baru dengan pelanggan eksternal selama 12 bulan-18 bulan mendatang. Moody’s menyebut, PTRO dan Tripatra berkontribusi masing-masing 14% dan 7% dari pendapatan konsolidasi INDY pada  paruh pertama 2021. Namun, skala bisnis (business scale) INDY akan melemah jika anak perusahaan tersebut tidak dapat menandatangani kontrak baru.

Likuiditas INDY juga dinilai terjaga cukup baik. Saldo kas konsolidasi yang jumbo dan proyeksi arus kas operasi akan cukup untuk memenuhi kebutuhan kas INDY selama 12-18 bulan ke depan.

“Moody's mengharapkan INDY untuk terus secara proaktif membayar utang sebelum jatuh tempo yang dijadwalkan, surat utang berdenominasi dolar AS sebesar US$ 1,25 miliar, yang akan jatuh tempo selama 2024-2025,’ tulis Moody’s.

Baca Juga: Harga minyak mentah merangkak naik, harga BBM bakal naik?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati
Terbaru