Nyaris stagnan, IHSG ditutup pada level 6.109 pada akhir perdagangan Kamis (16/9)

Kamis, 16 September 2021 | 16:00 WIB   Reporter: Herlina KD
Nyaris stagnan, IHSG ditutup pada level 6.109 pada akhir perdagangan Kamis (16/9)


IHSG - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup nyaris stagnan, dengan koreksi 0,28 poin atau 0,00% ke 6.109,94 pada akhir perdagangan Kamis (16/9). 

Sebanyak 226 saham naik, 278 saham turun dan 160 saham stagnan.

Enam indeks sektoral menguat, sedangkan empat indeks sektoral lainnya masuk zona merah.

Indeks sektoral dengan penguatan terbesar adalah IDX Sektor Transportasi yang naik 2,30%, IDX Sektor Keuangan naik 0,44% dan IDX Sektor Barang Baku yang naik 0,35%.

Sedangkan indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah IDX Sektor Kesehatan yang turun 1,12%, IDX sektor Barang Konsumen Non Primer turun 0,56% dan IDX Sektor Barang Konsumen Primer yang turun 0,29%.

Baca Juga: IHSG naik tipis pada Kamis (16/9) siang, net buy asing capai Rp 125 miliar

Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 27,25 miliar saham dengan total nilai Rp 11,70 triliun.

Top gainers LQ45 hari ini adalah:

1. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) (6,79%)
2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) (2,73%)
3. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (1,39%)

Top losers LQ45 hari ini adalah:

1. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) (-3,36%)
2. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) (-3,32%)
3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) (-3,21%)

Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 376,62 miliar di seluruh pasar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 130,7 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 116,9 miliar dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Rp 68,2 miliar.

Sedangkan saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 95 miliar, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Rp 89,2 miliar dan PT Saratoga Investama Sedaya Rp 50,9 miliar.

Selanjutnya: Penguatan IHSG menipis jadi 0,03% hingga akhir sesi I, Kamis (16/9)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi
Terbaru