REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Investasi berbasis syariah punya pasar yang cukup besar di Indonesia. Mengingat, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pada Oktober 2020 nilai kapitalisasi pasar saham syariah mencapai Rp 3.061 triliun. Jumlah tersebut setara 51,4% dari seluruh kapitalisasi pasar modal Indonesia yang sebesar Rp 5.957 triliun.
"Negara kita juga memiliki literasi keuangan syariah yang cukup baik karena berdasarkan survei Bank Indonesia, indeks literasi keuangan syariah kita tergolong well literated," tutur Analis Saham PT BRI Danareksa Sekuritas Muhammad Naufal Yunas dalam seminar Sharia Investments: Gaining Momentum in Indonesia Economic Recovery yang diselenggarakan BRI Danareksa Sekuritas, Senin (7/12).
Untuk ke depannya, ia melihat saham-saham syariah masih memiliki prospek yang cerah. Pasalnya, saham-saham syariah mayoritas berasal dari sektor yang cukup resilient, seperti barang konsumsi dan telekomunikasi yang lebih tahan terhadap dampak pandemi Covid-19.
Menurut Naufal, keunggulan saham-saham ini dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19 masih akan berlanjut pada 2021. Sebagai contoh, saham telekomunikasi masih akan diuntungkan dari adanya kenaikan permintaan data karena adanya kebijakan bekerja dan bersekolah dari rumah.
Baca Juga: Wapres ingatkan pelaku pasar modal syariah mitigasi risiko perdagangan online
"Walaupun pada 2021 ada vaksinasi, tetapi saya melihat masih akan tetap ada peningkatan pada pengeluaran untuk data," ucap Naufal. Saham telekomunikasi yang menjadi pilihannya adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Kemudian, saham barang konsumsi terdorong oleh katalis dana bantuan sosial dari pemerintah yang anggarannya tergolong besar dibandingkan paket stimulus lainnya. "Oleh penerimanya, dana tersebut digunakan untuk membeli barang-barang konsumsi yang jadi kebutuhan utama," ucap dia.
Saham pilihannya adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang juga akan mendapat sentimen positif dari vaksinasi Covid-19.
Di samping kedua sektor terasebut, Naufal juga melihat prospek cerah pada saham sektor infrastruktur ataupun yang terkait dengannya. Mengingat, pemerintah meningkatkan anggaran belanja infrastruktur untuk tahun 2021.
Ia menyarankan investor untuk mencermati saham PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP), sebab semen akan mendapat multiplier effect dari pembangunan infrastruktur ini. INTP dipilih karena tidak memiliki utang jangka panjang berbasis riba dalam jumlah besar dan sering membagikan dividen yang tinggi.
Selanjutnya: Prospek Emiten Peritel Besar Masih Suram, Sahamnya Kurang Menarik Dikoleksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News