BURSA EFEK INDONESIA / BEI - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat hari ini, Jumat (28/1). IHSG terkerek 34,35 poin atau 0,52% ke level 6.645,511.
Penguatan yang terjadi menandakan IHSG telah terkerek selama tiga hari berturut-turut.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengungkapkan, penguatan ini terdorong solidnya laporan keuangan emiten bank berkapitalisasi pasar besar atawa big caps seperti BBNI, BBCA, dan BMRI.
Di sisi lain, berlanjutnya kenaikan beberapa komoditas seperti batubara, minyak mentah, dan Crude Palm Oil (CPO) juga mengerek pergerakan IHSG.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Optimistis Kinerja Segmen Produk Nutrisi Berada Dalam Tren Positif
Akan tetapi, penguatan tersebut belum bisa menyelamatkan IHSG dari tekanan selama seminggu terakhir (24-28 Januari 2022). Menurut catatan RTI Business, sepekan ini IHSG melorot 1,20%. Apabila dicermati, sebelum mengalami penguatan di tiga hari terakhir, IHSG sempat mengalami tekanan cukup dalam di awal pekan (24-25 Januari 2022) .
Mino mengungkapkan, pelemahan di awal minggu ini diperberat pelemahan indeks di bursa Wall Street seiring tertekannya saham sektor teknologi yang dipicu oleh kekhawatiran investor akan potensi kenaikan suku bunga di Amerika. Di sisi lain, kenaikan kasus Covid-19 di dalam negeri yang disebabkan oleh varian Omicron juga turut memperlambat.
Senada, Analis Phillip Sekuritas Indonesia Joshua Marcius mencermati, pelemahan di awal pekan tertekan kekhawatiran investor terhadap hasil FOMC meeting. Mengingat, ada kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga dengan cepat untuk melawan tingkat inflasi yang tinggi, sehingga mempengaruhi pelemahan pasar saham Indonesia.
Baca Juga: IHSG Naik 0,52%, Asing Borong Saham-Saham Ini di Akhir Pekan
Kendati IHSG bergerak lesu minggu ini, Joshua melihat pergerakan IHSG pekan depan (31 Januari-4 Februari 2022) akan membaik. IHSG berpeluang menguat ke area resistance 6.680, setelah melewati area resistance tersebut akan berpeluang untuk menyentuh area resistance selanjutnya pada 6.720.
"Peluang penguatan IHSG didorong oleh adanya pemantulan impulsif pada sekitar area support 6.520," ujar Joshua kepada Kontan.co.id, Jumat (28/1).
Baca Juga: Saham-Saham yang Banyak Dijual Asing Saat IHSG Lanjut Menguat, Jumat (28/1)
Ia menambahkan, sentimen yang berpotensi menggerakan IHSG pekan depan ada rilis data kuartal IV Gross Domestic Product (GDP) Indonesia 2021 dan data Non-Farm Payroll di Amerika.
Tidak jauh berbeda, Mino juga memproyeksikan IHSG bergerak menguat minggu depan. " Berpeluang menguat dengan support 6550 dan resist 6775," ungkapnya kepada Kontan.co.id, (28/1). Adapun sentimen yang akan mempengaruhi adalah pergerakan Wall Street, harga komoditas, dan laporan keuangan emiten yang mulai rilis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News