REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Auric Digital Retail Pte Ltd (BidCo) berencana menjadi pengendali saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Perusahaan investasi asal Singapura itu berniat memiliki maksimal 1,32 miliar saham LPPF.
"Jumlah itu mewakili 50,12% dari total saham dan akan menjadi pengendali perusahaan sasaran," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, Rabu (5/5).
Asal tahu saja, BidCo memang melakukan penawaran tender sukarela sebanyaknya 1,05 miliar saham LPPF. Jumlah tersebut setara 40% dari total saham. Harga penawaran yang dipatok Rp 1.530 per saham itu bersifat final dan tidak dapat diubah.
Adapun saat pernyataan tender sukarela ini diumumkan, BidCo sudah memiliki 500 saham LPPF. BidCo juga akan membeli 139,82 juta saham LPPF dari Greater Universal Limited dan 125,98 juta saham dari OUE Investments Pte. Ltd. Saham-saham tersebut mewakili 10,12% dari seluruh saham LPPF.
Baca Juga: Auric Digital ingin jadi pengendali Matahari Department Store (LPPF)
Dalam keterbukaan informasi dijelaskan, BidCo menyadari tantangan dalam industri ritel dengan skala besar di Indonesia, termasuk ancaman dan kompetisinya. Akan tetapi BidCo tetap yakin dengan langkahnya karena memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai di sekor konsumen, ritel, dan digital. Di sisi lain, BidCo dapat bekerjasama dengan manajemen LPPF untuk mengembangkan strategi baru dan meningkatkan prospek bisnis.
Mencermati aksi ini, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengungkapkan, masuknya BidCo ke LPPF tidak berpengaruh terhadap fundamental LPPF. Kendati demikian, aksi ini berpotensi menjadi sentimen positif bagi saham LPPF.
"Karena publik dapat berpikir bahwa dengan masuknya BidCo, LPPF mendapat pengelolaan aktif jangka panjang dan pendekatan operasional yang fokus," ujar Christine kepada Kontan.co.id, Rabu (5/5).
Baca Juga: Demi Efisiensi, Matahari Department Store (LPPF) Akan Menutup Gerai Lagi
Christine mengungkapkan, secara khusus BidCo berencana bekerja dengan manajemen perusahaan sasaran untuk memperbarui strateginya. Selain itu, memanfaatkan pengetahuan sektoral yang mendalam dan wawasan strategisnya, serta mengidentifikasi dan melaksanakan serangkaian prakarta yang konkret. "Bernilai tambah terutama seputar merchandising, pengalaman pelanggan, dan kemampuan omni channel untuk mewujudkan potensi penuhnya," imbuhnya.
Christine belum merubah rekomendasi LPPF dari sebelumnya, yakni sell atau jual dengan target harga Rp 1.300 per saham. Saran ini telah mempertimbangkan rencana LPPF yang berniat menutup 13 gerai dari 23 gerai yang masih dalam pantauan. Di sisi lain, fokus LPPF untuk restrukturisasi toko offline yang masih berlanjut tahun ini diperkirakan belum memberikan dampak signifikan ke pendapatan.
Tidak jauh berbeda, Analis Ciptada Sekuritas Robert Sebastian mengungkapkan, penawaran tender sukarela menjadi sentimen positif bagi pergerakan saham LPPF. Sentimen itu masih akan mengerek LPPF kendati pergerakan sahamnya cenderung menguat signifikan akhir-akhir ini. Dia pun masih mempertahankan rekomendasi hold saham LPPF dengan target harga Rp 1.570 per saham.
Baca Juga: Ini rekomendasi dan target harga saham Matahari Departement Store (LPPF)
Robert berpendapat, aksi tersebut dapat memperbaiki kinerja LPPF yang lesu apabila memunculkan inisiatif ke arah digital atau perbaikan sisi operasional. Sekadar informasi, hingga kuartal pertama 2021 LPPF mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan.
Emiten anggota indeks Kompas100 itu masih menanggung rugi bersih hingga hingga Rp 95,35 miliar. Asal tahu saja, jumlah ini naik dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang tercatat rugi Rp 93,95 miliar. Sementara itu, pendapatan LPPF dibukukan Rp 1,1 triliun. Jumlah tersebut turun 25% secara tahunan atau yoy.
Baca Juga: Masih menanggung rugi, simak rekomendasi saham Matahari Department Store (LPPF)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News