Pergerakan Rupiah Diproyeksi Melemah pada Kamis (25/8)

Rabu, 24 Agustus 2022 | 19:24 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Pergerakan Rupiah Diproyeksi Melemah pada Kamis (25/8)


VALUTA - JAKARTA. Pada penutupan pasar Rabu (24/8), mata uang rupiah melemah 10 point di level Rp 14,848 per dolar Amerika Serikat (AS) dari penutupan sebelumnya di level Rp 14,837.

Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka mengungkapkan, indeks dolar menguat terhadap mata uang lainnya lantara ada data ekonomi yang lemah akibat China mengalami kekurangan listrik. Sementara sekarang fokus pasar tertuju pada komentar Federal Reserve tentang laju kenaikan suku bunga tahun ini.

"Pelaku pasar secara luas mengharapkan Ketua untuk mempertahankan sikap hawkish-nya, yang akan menandai kenaikan suku bunga yang lebih tajam tahun ini," ujar Ibrahim dalam risetnya, Rabu (24/8).

Baca Juga: Berotot, Rupiah Jisdor Menguat ke Rp 14.851 Per Dolar AS Pada Rabu (24/8)

Dari dalam negeri, keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Agustus 2022 dinilai pasar sebagai langkah yang tepat.

Ia memprediksi mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 14,830-Rp 14,890 pada Kamis (24/8).

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengungkapkan, kenaikan suku bunga Selasa (23/8) kemarin sangat membantu rupiah untuk tidak melemah lebih jauh di tengah penguatan dolar Amerika Serikat menjelang pertemuan Jackson Hole.

"Di mana Ketua The Fed diperkirakan akan memberikan pidato bernada hawkish, mengkonfirmasikan beberapa pernyataan hawkish dari pejabat the Fed lainnya belakangan ini," jelasnya pada Kontan.co.id.

Lebih lanjut, Lukman menuturkan, sentimen internal masih dari keputusan BI akan mendukung pergerakan rupiah dalam beberapa waktu ke depan. Sedangkan dari eksternal, pasar masih mengantisipasi pidato hawkish The Fed pada pertemuan Jakson Hole.

Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 14.848 Per Dolar AS Pada Hari Ini (24/8)

Lukman bilang pasar juga menantikan data inflasi versi the Fed yaitu indeks pengeluaran pribadi (PCE) pada hari Jumat (26/8).

Lukman memperkirakan pergerakan rupiah masih tetap tertekan, namun pelemahan akan terbatas dengan rentang Rp 14,800- Rp 14,925 pada Kamis (25/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru