Prediksi Harga Batubara Masih Tinggi, Bumi Resources (BUMI) Genjot Produksi

Kamis, 03 Februari 2022 | 07:30 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Prediksi Harga Batubara Masih Tinggi, Bumi Resources (BUMI) Genjot Produksi


EMITEN -  JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memperkirakan, harga batubara akan tetap tinggi tahun ini karena kurangnya pasokan.

Rabu siang (2/2), harga batubara kontrak Februari 2022 di ICE Newcastle terkoreksi 4,65 poin atau 2,09% menjadi US$ 218,10 per ton.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava mengatakan, adanya kekurangan pasokan batubara global diproyeksi akan memjaga harga batubara acuan tetap tinggi di tahun ini. Ia bilang, harga acuan batubara untuk penjualan ekspor saat ini sekitar US$ 250 per metrik ton.

Pada tahun ini, BUMI menargetkan bisa memproduksi batubara sebanyak 85 juta mentrik ton hingga 90 juta metrik ton. Produksi tersebut lebih tinggi dari pada target tahun lalu sebesar 78 juta metrik ton hingga 80 juta mentrik ton.

Baca Juga: Respons Pelaku Usaha Pasca Pemerintah Buka Pintu Ekspor Batubara

Dileep mengaku, BUMI telah memenuhi aturan penjualan ke pasar dometik hingga saat ini. Untuk memacu kinerja, BUMI terus mengejar proses produksi dan penjualan ekspor.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu menilai, secara umum emiten pertambangan batubara masih mampu mencetak kinerja positif untuk tahun ini. “Meskipun proyeksi kami harga batubara global tidak setinggi tahun 2021 lalu,” ujarnya, Rabu (2/2).

Selain harga batubara global yang masih tinggi, Dessy bilang, sentimen bisnis terkait hilirisasi atau diversifikasi beberapa emiten dapat menjadi katalis positif yang diperhatikan pasar sebagai strategi jangka panjang untuk meningkatkan kinerjanya.

Dari sektor pertambangan batubara, Dessy menjagokan saham PTBA dan HRUM, ia merekomendasikan buy saham PTBA dengan target harga di Rp 3.500 per saham dan buy saham HRUM dengan target harga di Rp 13.600.

Baca Juga: Ekspor Kembali Dibuka, Saham Emiten Batubara Malah Loyo

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru