Prospek pertumbuhan kinerja SMGR masih hadapi berbagai tantangan

Selasa, 29 Juni 2021 | 22:51 WIB   Reporter: Danielisa Putriadita
Prospek pertumbuhan kinerja SMGR masih hadapi berbagai tantangan

ILUSTRASI. Bongkar muat produk Semen Gresik di Jakarta


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) belum tumbuh positif di tengah pemulihan ekonomi masih dibayangi sentimen negatif dari pandemi Covid-19. Di satu sisi, SMGR meluncurkan produk baru yang berpotensi menyokong kinerja di tahun ini.

Berdasarkan laporan kinerja keuangan kuartal I-2021, pendapatan SMGR turun 5,8% year on year (yoy) menjadi Rp 8,08 triliun. Sementara, laba bersih berhasil naik 0,87% yoy menjadi Rp 450,36 miliar.

CEO Indosurya Sekuritas William Surya WIjaya melihat secara umum pembangunan infrastruktur dan properti hingga saat ini masih melambat.

"Kalaupun ada peningkatan penjualan properti itu merupakan produk yang telah jadi sebelumnya, sementara pembangunan saat ini masih belum meningkat dan ini mempengaruhi industri semen," kata William, Selasa (29/6).

Baca Juga: IHSG melemah 0,37% ke 6.012 di perdagangan Kamis (24/6), asing beli BBRI, BBNI, SMGR

Sementara, beberapa pembangunan infrastruktur baru mulai dikebut pada kuartal II-2021, sehingga kenaikan kinerja berpotensi baru terlihat di semester II-2021 atau di kuartal IV-2021.

Namun, dengan kondisi jumlah pasien positif Covid-19 yang melonjak, maka risiko pembangunan infrastruktur kembali di rem bisa saja kembali menekan kinerja SMGR.

Kompak, Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Ajeng Kartika juga memproyeksikan pemulihan volume penjualan emiten pelat merah ini akan mulai terasa di semester II-2021. Penyokong kinerja datang dari peluncuran produk baru SMGR.

Belum lama ini, anak usaha SMGR, PT Mitra Kiara Indonesia (MKI) meluncurkan produk semen baru, bermerek dagang Mortar Indonesia. Selain itu, SMGR juga meluncurkan semen PwrPro yang menjadi semen hydraulic pertama di Indonesia.

Dus Ajeng dalam risetnya memproyeksikan total volume penjualan SMGR di tahun ini tumbuh sekitar 6%. Di samping itu, SMGR juga diuntungkan karena memiliki distribusi yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia dengan market share lebih dari 50%.

"Bersamaan dengan berakhirnya musim hujan dan pemulihan di sektor properti dan infrastruktur, kinerja SMGR akan kembali terakselerasi di semester II-2021," tulis Ajeng dalam riset.

Sementara itu, Ajeng mengatakan SMGR masih harus melakukan efisiensi agar kenaikan laba bersih di tahun ini leih maksimal. Ajeng memproyeksikan pendapatan SMGR di tahun ini naik 5,5% ke Rp 37 triliun dengan laba bersih tumbuh ke Rp 2,96 triliun.

Sedangkan, William melihat SMGR masih akan menghadapi sejumlah tantangan dalam menumbuhkan kinerja keuangan.  Saat ini persaingan di industri semen semakin ketat.

Baca Juga: Industri semen masih dibayangi sejumlah risiko, cek rekomendasi saham SMGR dan INTP

"Banyak kompetitor yang jadi pesaing apalagi saat ini masyarakat cenderung memilih semen dengan harga lebih murah karena pertimbangan ekonomi yang melambat," kata William.

Secara jangka panjang William memproyeksikan pertumbuhan kinerja keuangan SMGR baru signifikan terjadi di 2023. "Tahun ini masih sulit untuk terjadi perbaikan saat ekonomi masih tertekan pandemi," kata William.

Dalam jangka panjang William merekomendasikan beli SMGR. Namun, untuk sepanjang tahun ini, William merekomendasikan netral pada SMGR.

Sementara, Ajeng merekomendasikan beli dengan target harga 12.275. Kompak, Tushar Mohata Analis Nomura Sekuritas merekomendasikan beli dengan target harga Rp 14.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru