Saham LQ45 banyak naik harga sejak awal bulan, ini rekomendasi analis

Senin, 19 Oktober 2020 | 05:23 WIB   Reporter: Nur Qolbi
Saham LQ45 banyak naik harga sejak awal bulan, ini rekomendasi analis

ILUSTRASI. Saham LQ45 banyak naik harga sejak awal bulan, ini rekomendasi analis. FOTO: KONTAN/Carolus Agus waluyo/16/10/2020.


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Sejak awal Oktober 2020 lalu hingga Jumat (16/10), mayoritas saham anggota indeks LQ45 mencatatkan kenaikan harga.

Tiga teratas adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang meningkat 31,47%, PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) +21,03%, dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) +18,18%.

Kemudian, 37 saham yang berada di zona hijau memperlihatkan kenaikan antara 0,31%-17,42%. Sementara itu, ada lima saham yang harga sahamnya turun, yaitu PT Ace Hardware Tbk (ACES) -0,63%, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) -0,97%, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) -1,15%, PT United Tractors Tbk (UNTR) -3,42%, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) -3,94%.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony memprediksi, saham-saham LQ45 yang menorehkan kenaikan harga pada Oktober 2020 ini berpeluang mencatatkan peningkatan lanjutan.

Emas Antam

Baca Juga: Ini rekomendasi saham bagi emiten batubara di tengah sentimen positif

Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang saat ini berada di level 5.103,41 masih tercatat minus 18,09% dibanding satu tahun lalu.

"Dengan IHSG yang cenderung masih cukup murah dibandingkan tahun lalu maka peluang untuk kembali naik masih terbuka," tutur Chris saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (18/10).

Sementara secara valuasi, Chris menilai harga saham LQ45 pada saat ini mayoritas berada pada area normal alias tidak terlalu murah ataupun mahal.

Menurut dia, ada beberapa saham yang menarik untuk dikoleksi karena tergolong murah. Salah satunya adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang secara year to date (ytd) sudah turun 30,73% ke level Rp 2.750 per saham. Chris merekomendasikan beli TLKM dengan target harga Rp 3.080 per saham.

"Di samping itu, sektor properti juga menarik untuk dibeli karena cukup murah dan adanya efek positif setelah disahkannya omnibus law UU Cipta Kerja," kata Chris.

Ia merekomendasikan beli PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dengan target harga Rp 900 per saham dan SMRA Rp 800 per saham. Per Jumat (16/10), CTRA berada di level Rp 775 dan SMRA Rp 650 per saham.

Baca Juga: Net sell asing Rp 493,87 miliar, IHSG turun tipis 0,03% ke 5.103,41, Jumat (16/10)

Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian juga merekomendasikan buy SMRA dengan target harga Rp 850 per saham. Menurut dia, SMRA bakal mendapat sentimen positif dari berita lakunya proyek Summarecon Bogor.

Menurut Joey, jumlah pendaftar yang berminat membeli properti di proyek ini melebihi unit yang tersedia. Sebagai contoh, pendaftar Mahogany Residence mencapai sekitar 800 pihak dari 321 unit yang tersedia dan pendaftar Mahogany Island sekitar 400 dari 114 unit yang tersedia. "Berita ini akan menjadi katalis positif jangka pendek untik SMRA," ucap Joey.

Kemudian, secara teknikal, Analis MNC Seluritas Herditya Wicaksana memperkirakan, saham-saham LQ45 memang masih memiliki peluang untuk naik.

Akan tetapi, dalam jangka pendek, penguatan tersebut cukup terbatas. Ini juga sejalan dengan IHSG yang sudah kembali mencatatkan penurunan setelah naik delapan hari perdagangan berturut-turut, mulai Senin (5/10) sampai dengan Rabu (14/10).

Kemudian, untuk lima saham yang harganya turun sepanjang Oktober ini, Chris menilai ini terjadi karena TOWR, UNTR, dan ICBP sudah pernah menorehkan kenaikan tinggi, sedangkan ACES dan INKP diterpa kabar negatif. 

"Alhasil, secara jangka pendek dengan tren turun, peluang untuk terkoreksi masih ada untuk lima saham tersebut," ucap Chris.

Baca Juga: Pekan lalu menguat 0,98%, IHSG berpeluang mendaki lagi pekan depan

Meskipun begitu, kelima saham ini berpeluang kembali naik seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian. Chris merekomendasikan wait and see terlebih dahulu untuk ACES, TOWR, UNTR, INKP, dan ICBP.

Herditya menambahkan, lima saham tersebut memang secara teknikal tengah dalam fase koreksi terbatas. "Namun demikian, dari lima saham tersebut, kami mencermati untuk ACES dan UNTR masih memiliki peluang menguat. Sementara sisanya tidak kami amati mendalam," kata dia.

Menurut Herditya, investor bisa melakukan buy on weakness ACWA dan UNTR karena masih ada potensi koreksi satu sampai dua kali lagi.

Area beli ACES berada di kisaran 1.530-1.570, sementara UNTR 21.300-21.700. Per Jumat (16/10), ACES berada di level Rp 1.580 per saham dan UNTR Rp 21.875.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana

Terbaru