Saham Tiga Pilar Sejahtera (AISA) direkomendasikan beli, ini sebabnya

Rabu, 18 November 2020 | 07:15 WIB   Reporter: Dityasa H. Forddanta
Saham Tiga Pilar Sejahtera (AISA) direkomendasikan beli, ini sebabnya


EMITEN - JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) mentas dari kemelut bisnis dan hukum secara perlahan-lahan. Emiten barang konsumsi ini bahkan diperkirakan menorehkan kinerja keuangan yang lebih baik.

Trimegah Sekuritas bahkan merekomendasi buy saham AISA dengan target harga Rp 350 per saham. Target harga ini mencerminkan price to earning ratio (PER) 2021 sebesar 27,3 kali.

Pada Selasa (17/11), harga saham AISA turun 1,74% ke Rp 226 per saham. Artinya, ada potensi kenaikan harga 54,87% hingga target harga saham tersebut.

Dua analis Trimegah, Hasbie dan Sebastian Tobing memperkirakan, AISA bakal mencatat penjualan Rp 1,8 triliun tahun depan, naik 41% dibanding perkiraan realisasi penjualan tahun ini. Margin AISA juga membaik seiring dengan berkurangnya utang perusahaan buntut dari kekisruhan internal beberapa waktu lalu. Kondisi ini diperkirakan membuat AISA mampu mencatat laba bersih per saham Rp 13.

Baca Juga: Lewat private placement, Tiga Pilar (AISA) akan raih Rp 499 miliar dari FKS Group

Dalam riset 15 November tersebut juga dijelaskan, kehadiran FKS Group juga memberikan sentimen positif tambahan. Keduanya menilai FKS memiliki rekam jejak good governance yang baik. Ditambah lagi, FKS merupakan pemain komoditas yang cukup mendominasi sehingga akan memunculkan sinergi setelah FKS menjadi pemegang saham AISA.

Hasbie dan Sebastian menambahkan, setelah badai yang terjadi pada 2017 membuat AISA kehilangan kontributor bisnis terbesarnya, yakni beras. Namun, hal ini justru membuat AISA bisa lebih fokus pada segmen konsumer.

Terlebih, segmen makanan dasar saat ini berkontribusi 43% terhadap pendapatan konsolidasi. Segmen makanan ringan bahkan memberikan kontribusi hingga 52%.

Baca Juga: Meski Kerugian Berangsur-angsur Turun, Pekerjaan Rumah Tiga Pilar (AISA) Masih Banyak

Keduanya juga melakukan pengecekan langsung distribusi produk AISA ke lapangan. Hasilnya, produk AISA jarang tersedia di pasar modern atau pusat perbelanjaan, kecuali Taro.

Artinya, AISA kembali memiliki ruang untuk mengisi kekosongan tersebut yang berujung pada semakin moncernya kinerja keuangan perusahaan. Meski begitu, risiko berupa dampak pandemi, depresiasi rupiah secara signifikan hingga tertundanya upaya untuk meraih kembali pangsa pasar tetap menjadi hal yang perlu diwaspadai. 

Baca Juga: Rugi bersih Tiga Pilar Sejahtera (AISA) susut jadi Rp 33,93 miliar di semester I-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru