Segar Kumala (BUAH) akan Bangun 3 Gudang Baru di 2022, Siapkan Capex Rp 19,4 Miliar

Rabu, 10 Agustus 2022 | 07:25 WIB   Reporter: Nur Qolbi
Segar Kumala (BUAH) akan Bangun 3 Gudang Baru di 2022, Siapkan Capex Rp 19,4 Miliar


EMITEN - JAKARTA. PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 19,4 miliar untuk tahun 2022. Dana tersebut berasal dari dana hasil initial public offering (IPO) yang baru saja digelar perusahaan.

Importir serta pedagang besar buah-buahan dan sayuran dengan merek SK ini meraup dana segar dari IPO sebesar Rp 77,6 miliar. Sebanyak 25% dari perolehan tersebut dialokasikan untuk belanja modal 2022.

Direktur PT Segar Kumala Indonesia Tbk Toni Soegiarto mengatakan, anggaran capex tersebut digunakan untuk pembukaan tiga gudang penyimpanan dengan pendingin (cold storage) baru. Pembangunan satu gudang memerlukan biaya sekitar Rp 4 miliar-Rp 5 miliar.

Baca Juga: Siapkan Capex Rp 19,4 Miliar, Segar Kumala (BUAH) Bangun Tiga Gudang Baru di 2022

Satu gudang yang berlokasi di Aceh sudah dibuka pada Juni 2022. Kemudian, dua lainnya akan dibuka di Kendari (Sulawesi Tenggara) pada bulan September 2022 dan di Palu (Sulawesi Tengah) pada Desember 2022.

Ada alasan tersendiri perusahaan lebih banyak membuka gudang baru di wilayah timur Indonesia. 

"Setelah survei dan meninjau, menurut kami Indonesia timur merupakan daerah yang sedang berkembang dan prospektif," kata Toni saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (9/8).

Dengan begitu, jumlah cabang cold storage dan distribusi aktif perusahaan hingga akhir tahun 2022 akan sebanyak 12 lokasi. Sebelumnya, perusahaan memiliki sembilan cabang cold storage dan distribusi aktif yang bertempat di Jakarta, Makassar, Balikpapan, Medan, Bali, Yogyakarta, Ambon, Surabaya, dan Manado.

Baca Juga: Incar Rp 77,6 Miliar, Segar Kumala Indonesia (BUAH) Patok Harga IPO di Rp 388

Toni menambahkan, dari pembukaan tiga cabang cold storage baru ini, perusahaan menargetkan kenaikan omzet sekitar 40%. Sebagai gambaran, penjualan bersih perusahaan pada tahun 2021 tembus menjadi Rp 1,02 trilun atau meningkat 32,79% year on year (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru