Segar Kumala Indonesia (BUAH) Targetkan Pendapatan Rp 1,8 Triliun pada 2023

Kamis, 30 Maret 2023 | 06:45 WIB   Reporter: Nurtiandriyani Simamora
Segar Kumala Indonesia (BUAH) Targetkan Pendapatan Rp 1,8 Triliun pada 2023


EMITEN - JAKARTA. PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH), emiten importir dan pedagang besar buah-buahan dan sayuran yang juga dikenal dengan nama SKI ini menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 30% menjadi Rp 1,8 triliun pada tahun 2023.

BUAH optimis bisa mencapai target tersebut dan mengaku telah menyusun strateginya sejak beberapa bulan lalu. Satu strategi yang dilakukan ada dengan melakukan ekspansi bisnisnya, yang mana perseroan sebelumnya telah melakukan 2 aksi korporasi di bulan Maret ini.

“Tidak dapat dipungkiri bahwa isu resesi yang masih menerpa perekonomian dunia masih menjadi rintangan terbesar kami. Namun, kami menilai angka 30% cukup realistis untuk saat ini dan kami telah menyiapkan strategi dan melakukan perhitungan terhadap proyeksi ini. Tentunya kami berharap bisa mencapai lebih dari angka tersebut,” kata Renny Lauren, Direktur Utama PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH), Rabu (29/3).

Baca Juga: Segar Kumala (BUAH) Gencar Ekspansi, Buka Cabang dan Cold Storage di Bangka Belitung

Baru-baru ini BUAH telah meresmikan Cold Storage di daerah Cakung, Jakarta Timur yang mana acara peresmiannya sendiri dilakukan di cold storage Jakarta.

Hal ini merupakan aksi korporasi kedua kalinya yang dilakukan BUAH di Kuartal pertama 2023 setelah pada 1 Maret 2023 sebelumnya telah meresmikan cabang ke 13-nya di kota Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Peresmian cold storage ini juga menambah kapasitas gudang BUAH sebanyak 2000 Ton. Penambahan kapasitas gudang ini diyakini dapat mendongkrak pendapatan perseroan.

Renny mengaku manajemen memiliki alasan tersendiri dengan menambah kapasitas gudang di Jakarta. Menurutnya penambahan kapasitas ini dapat memberikan dampak yang signifikan mengingat Jakarta dan sekitarnya merupakan pasar terbesar dari SKI selama ini.

“Kami dapat mengisi demand yang sebelumnya tidak tertampung karena keterbatasan gudang penyimpanan yang secara otomatis akan menaikkan pendapat kami ke depannya," kata Renny.

Jika melihat hasil kinerja BUAH di sepanjang tahun tahun 2022, perseroan mengaku capaian yang ditargetkan telah sesuai dengan realisasinya dimana BUAH berhasil mencatatkan pertumbuhan bisnis yang baik.

BUAH membukukan pendapatan sebesar Rp 1,39 triliun di 2022, jumlah ini naik sebesar 36,27% dari capaian di tahun 2021 yang sebesar Rp 1,02 triliun.

Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan BUAH juga ikut meningkat menjadi Rp 1,27 triliun di 2022, dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 929 miliar di 2021.

BUAH mengantongi laba bersih sebesar Rp 26,62 miliar, jumlah ini merosot 36,71% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 37,74 miliar. Renny mengaku hal ini disebabkan terdapat tantangan yang cukup besar sehingga laba yang dihasilkan belum maksimal.

Kenaikan Cost Of Goods Sold (COGS) atau harga pokok penjualan akibat isu resesi menjadi salah satu faktor utama pertumbuhan laba yang belum maksimal. Perseroan berusaha mengimbangi antara daya beli masyarakat dan kenaikan COGS yang tidak dapat dihindari.

"Di sisi lain, kami juga masih memberikan support kepada cabang-cabang yang baru kami buka di tahun 2022, yang tentunya memerlukan waktu agar dapat lebih maksimal dalam menaikkan pendapatannya,” kata Renny.

Sebagai perusahaan importir dan pedagang besar buah-buahan dan sayuran, BUAH mengimpor produk tersebut dari negara-negara di Asia, Australia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Eropa dan Timur Tengah dengan kualitas dan mutu terbaik serta harga yang kompetitif yang sudah terlebih dahulu diriset oleh Purchasing Team BUAH.

 

 

Untuk menjaga mutu dan kualitas produk dilakukan Quality Control, yang selanjutnya barang disimpan sesuai dengan karakteristik buah tersebut terhadap suhu dan daya simpan.

Produk dengan daya simpan yang lebih pendek akan ditawarkan kepada pelanggan sebelum tiba (preselling) yang kemudian pada saat barang tiba di Indonesia dapat langsung di kirimkan kepada pelanggan, sehingga kualitasnya terjamin dan terlindungi.

Untuk tipe buah lainnya, akan didistribusikan ke cabang distribusi SKI untuk selanjutnya disimpan dan dijual ke mitra SKI yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

BUAH hingga saat ini memiliki 12 cabang cold storage dan distribusi aktif yang tersebar di seluruh Indonesia yakni ada di Jakarta, Makassar, Balikpapan, Medan, Bali, Yogyakarta, Ambon, Surabaya, Manado, Aceh, Kendari, Palu, dan Bangka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru