Sejumlah emiten perbankan ramai-ramai gelar rights issue, apa kata analis?

Rabu, 15 September 2021 | 06:15 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Sejumlah emiten perbankan ramai-ramai gelar rights issue, apa kata analis?


REKOMENDASI SAHAM -    JAKARTA. Gelaran rights issue masih menjadi salah satu pilihan bagi emiten dalam mencari dana untuk melakukan penambahan modal pada saat ini.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai, kebutuhan dana sejumlah emiten tetap tinggi, terlebih dengan adanya pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Sehingga, mencari dana melalui skema rights issue menjadi salah satu kunci.

“Setelah PPKM diperlonggar aktivitas ekonomi mulai lagi, jadi pasti butuh pendanaan. Dengan ekonomi membaik mungkin emiten yang selama ini menahan ekspansi mulai berani untuk ekspansi lagi,” terangnya ketika dihubungi Kontan, Selasa (14/9).

Dengan demikian, Wawan meyakini pendanaan melalui rights issue masih tetap akan besar hingga tutup tahun 2021.

Sebagai informasi, emiten dari sektor keuangan mendominasi perhelatan rights issue pada tahun ini. Beberapa di antaranya ada Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP), PT Bank Dinar Indonesia Tbk. (DNAR), PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA), dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP).

Baca Juga: Penggalangan dana melalui rights issue diprediksi masih ramai hingga akhir 2021

Wawan menambahkan, ramainya perbankan yang melakukan hajatan rights issue tak lepas dari strategi untuk memperkuat permodalan dan beberapa bank memang tengah merambah atau ekspansi ke bisnis bank digital.

“Dari sektor keuangan cukup menarik, karena dari sisi perbaikan ekonomi maka otomatis keuangan akan sangat dibutuhkan. Jadi wajar kalau perbankan di saat ekonomi mulai bergerak mereka akan memperkuat permodalannya,” tutur Wawan.

Dalam catatan Kontan, dari total 44 pipeline perusahaan yang akan menggelar rights issue, 13 di antaranya merupakan perusahaan perbankan. Saham emiten perbankan juga dipandang menarik salah satunya lantaran mereka mulai menggarap bisnis digital.

"Sekarang kan bank digital dinilai menarik karena asumsinya kalau ada PPKM diperketat lagi, aktivitas keuangan masyarakat harapannya bisa dilakukan melalui aplikasi bank digital," imbuhnya.

Secara keseluruhan, Wawan menilai rights issue menjadi menarik apabila tujuan penggunaan dananya untuk melakukan ekspansi. Sebab, nantinya akan menjanjikan pertumbuhan laba di masa yang akan datang.

Selanjutnya: Saham Aneka Tambang (ANTM) jadi top picks di sektor tambang logam, ini rekomendasinya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru