REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Sejumlah saham lapis dua dan tiga berhasil unjuk gigi menjadi saham multibagger sepanjang tahun ini. Pasalnya, ada beberapa saham yang mampu memberikan imbal hasil hingga triple digit.
Berdasarkan data Bloomberg per Jumat (14/7), saham PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) berhasil menduduki peringkat top gainers sepanjang 2023 berjalan. UNIQ telah melejit 237,10% ke level Rp 195.
Menyusul saham PT Metro Realty Tbk (MTSM) dan PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) yang masing-masing meroket 208% ke posisi Rp 484 per saham dan Rp 154 per saham.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan laju saham jajaran top gainers tersebut utama didorong dari peningkatan kinerja yang berhasil dicetak para emiten.
Baca Juga: Ramai-Ramai Emiten BUMN Karya Raih Kontrak Baru di IKN, Cek Rekomendasi Sahamnya
"Para emiten berhasil mencetak peningkatan top line dan bottom line. Di samping itu, rencana pembagian dividen juga mempengaruhi pergerakan harga sahamnya" ujar Nafan saat dihubungi Kontan, Minggu (16/7).
Ambil contoh, UNIQ membukukan pendapatan besar Rp 104,51 miliar per Maret 2023. Nilai tersebut meningkat 34,80% secara tahunan atawa Year on Year (YoY) dari Rp 77,52 miliar.
Hal tersebut berhasil mendongkrak laba UNIQ sebesar 65,78% YoY menjadi Rp 3,07 miliar pada Kuartal I-2023. Pada periode yang saham tahun lalu, laba UNIQ hanya Rp 1,82 miliar.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo menilai saham lapis dua dan ketiga ini menjadi pilihan investor karena menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan blue chip.
"Secara harga sahamnya lebih murah sehingga banyak pelaku pasar yang lebih tertarik di saham-saham tersebut," ucap dia.
Rawan Koreksi
Meski terlihat menggiurkan, investor jangan gegabah. William bilang sebaiknya menunggu momen koreksi pada saham-saham pencetak cuan tersebut karena berpotensi terkoreksi.
Baca Juga: Sejumlah Saham Multifinance Tunjukkan Performa Positif, Menarik untuk Dikoleksi?
"Lebih baik mencari koreksi harga terlebih dahulu bila ingin entry,dan tetap memperhatikan kondisi fundamental perusahaannya masing-masing," kata William.
Nafan menambahkan investor juga perlu mencermati capaian kinerja kuartal kedua ini, untuk menganalisis apakah tren pertumbuhan yang imersif masih bisa dipertahankan atau tidak.
Namun ia menilai sebenarnya saham-saham dengan kapitalisasi kecil alias small cap lebih cenderung untuk trading jangka pendek. Jika ingin menjadi trader, investor juga perlu mencermati volume transaksinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News