EMITEN - JAKARTA. PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) meraih pendapatan sebesar US$ 20,08 juta pada semester pertama 2021. Angka itu merosot 8,39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 21,92 juta.
Investor Relations Wintermar Offshore Marine Pek Swan Layanto mengungkapkan, penurunan pendapatan terjadi karena adanya pengendalian biaya dan perampingan armada. Di sisi lain, utilisasi WINS meningkat dari 61% pada Q1-2021 menjadi 63% di periode Q2-2021.
WINS pun menyusutkan beban langsung sebanyak 25,68% dari US$ 22,58 juta menjadi US$ 16,78 juta di semester I-2021. Dengan kondisi itu, WINS mampu membalikkan kinerja dengan meraih laba kotor sebesar US$ 3,3 juta, dibandingkan rugi kotor sebesar US$ 0,65 juta pada semester I-2020.
Pek Swan merinci, biaya tidak langsung turun 14% pada semester I-2021 menjadi US$ 1,2 juta. Sebagian besar disebabkan oleh penurunan gaji staf sebesar 10% menjadi US$ 1,8 juta secara Year on Year (YoY), karena jumlah armada yang lebih sedikit dan langkah-langkah efisiensi biaya.
Baca Juga: WINS Genjot Dana Private Placement untuk Ekspansi Bisnis
Keperluan kantor pun turun 33% secara YoY karena Perusahaan menerapkan Work from Home (WFH) selama beberapa bulan terakhir dalam mengurangi mobilitas di masa pandemi.
Dengan meningkatnya aktivitas tender, biaya pemasaran di Semester I-2021 naik 140% secara YoY menjadi US$ 0,15 juta.
"Perusahaan membukukan laba operasional sebesar US$ 0,7 juta untuk Semester I-2021, dibandingkan dengan kerugian US$ 3,7 juta pada Semester I-2020, yang mencerminkan peningkatan suasana industri yang mencolok tahun ini," ungkap Pek Swan dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (12/8).
Selanjutnya, WINS berhasil menyusutkan beban bunga hingga 37% pada semester I-2021 menjadi US$ 1,2 juta seiring dengan pembayaran utang yang terus dilakukan.
Di sisi lain, perusahaan asosiasi mengalami kerugian yang sangat kecil, namun terdapat keuntungan sebesar US$ 1 juta dari penjualan kapal.
Laba sebelum pajak untuk Semester I-2021 sebesar US$ 0,35 juta dibandingkan kerugian sebesar US$ 4,2 juta pada Semester I-2020. Total rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyusut dari US$ 3,97 juta menjadi US$ 0,56 juta pada Semester I-2021.
Pek Swan mengungkapkan, sejak awal tahun 2021, harga minyak terus bergerak naik, memberikan dukungan kuat bagi industri lepas pantai.
Baca Juga: Wintermar (WiNS) akan private placement dengan menerbitkan 415 juta saham baru
Meskipun varian delta dari virus corona telah menghadirkan tantangan bagi banyak negara, meningkatnya tingkat vaksinasi di seluruh dunia juga mendorong mobilitas.
"Pembukaan perekonomian secara bertahap telah menambah permintaan minyak dan gas, mendorong dimulainya proyek minyak dan gas lepas pantai," sebut Pek Swan.
Sejak awal tahun 2021, tren aktivitas lepas pantai semakin meningkat, dengan semakin banyaknya tender yang dikeluarkan. Hal ini terlihat pada tingkat utilisasi dan tarif sewa yang lebih tinggi di sebagian besar segmen kapal lepas pantai.
Namun, penyebaran varian delta virus corona secara global menyebabkan sejumlah gangguan dari sisi operasional. Apalagi terjadi lonjakan infeksi covid-19 pada bulan Juni dan Juli.
"Meskipun hal ini akan berdampak jangka pendek pada utilisasi kapal, prospek jangka panjangnya masih tetap lebih positif," sambung Pek Swan.
Dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi peningkatan pengajuan baru karena prospek kapal lepas pantai terlihat lebih baik untuk tahun-tahun mendatang.
Offshore Wind merupakan industri yang diperkirakan akan mengalami peningkatan tajam dalam investasi, yang mana Taiwan memimpin investasi Asia di bidang baru ini.
WINS pun sedang mempertimbangkan beberapa proposal saat ini dan berencana memulai investasi pada aset baru untuk mengembangkan bisnis.
Baca Juga: Harga minyak mentah rekor, ini dampaknya ke kinerja Wintermar (WINS)
Salah satu strateginya adalah terus menjual beberapa kapal dan menjaga armada yang lebih fokus, sambil mengelola gearing dan arus kas.
"Perusahaan telah mengusulkan penerbitan saham tanpa efek terlebih dahulu untuk disetujui pada RUPS pada tanggal 19 Agustus 2021 yang akan datang, untuk memberikan keleluasaan dalam meningkatkan sebagian ekuitas jika muncul kesempatan untuk berinvestasi," kata Pek Swan.
Dia menambahkan, WINS terus membangun kemampuan manajemen kapal melalui investasi pada perangkat lunak dan digitalisasi proses untuk memberikan efisiensi biaya dan kontrol yang lebih baik.
"Dengan kemampuan tersebut, Perusahaan akan mampu mengembangkan bisnis pengelolaan kapal pihak ketiga untuk memberikan lebih banyak pendapatan berbasis komisi tanpa investasi modal yang besar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News