EMITEN - JAKARTA. Laba bersih PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) merosot 80,27% di semester I-2023.
Pada periode ini, MBAP membukukan laba bersih sebesar US$ 22,03 juta, sementara pada periode yang sama tahun lalu laba bersih MBAP mencapai US$ 111,68 juta.
Alhasil, Laba per saham dasar/dilusian MBAP menyusut menjadi US$ 0,018 dari sebelumnya US$ 0,091.
Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (30/8), penurunan laba bersih ini sejalan dengan penurunan pendapatan.
Baca Juga: Mitrabara (MBAP) Dorong Diversifikasi Bisnis Non Batubara
Emiten tambang batubara ini membukukan pendapatan senilai US$ 130,86 juta, menurun 42,3% dari capaian pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 248,21 juta.
Mayoritas pendapatan MBAP berasal dari penjualan batubara kepada Pihak ketiga yang mencapai US$ 93,04 juta, disusul penjualan kepada Pihak berelasi senilai US$ 37,82 juta.
Penjualan di atas 10% dari jumlah pendapatan yakni kepada KCH Energy Co., Ltd. yang mencapai US$ 41,11 juta atau setara 31,42%, disusul penjualan kepada East Profit International Ltd sebesar US$ 13,61 juta atau setara 10,40% dari pendapatan MBAP.
MBAP juga membukukan pendapatan dari Brooklyn Enterprise Pte., Ltd. yang merupakan pihak berelasi dengan MBAP sebesar US$ 37,82 juta atau setara 28,90% dari pendapatan MBAP.
Di Tengah menurunnya pendapatan, MBAP membukukan kenaikan sejumlah beban. Beban pokok pendapatan misalnya, naik 6,2% menjadi US$ 92,00 juta dari sebelumnya US$ 86,63 juta.
Baca Juga: Bagi Dividen Rp 1,18 T, Ini Jadwal Pembayaran Dividen Mitrabara Adiperdana (MBAP)
Salah satu komponen yang naik signifikan adalah royalti yang naik 59,56% menjadi US$ 22,29 juta dari sebelumnya US$ 13,97 juta.
Beban umum dan administrasi juga naik 26,4% dari semula US$ 4,52 juta menjadi US$ 5,71 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News