Semester I-2023, Nusa Raya Cipta (NRCA) Catatkan Kontrak Baru Rp 1,7 Triliun

Jumat, 14 Juli 2023 | 07:45 WIB   Reporter: Muhammad Julian
Semester I-2023, Nusa Raya Cipta (NRCA) Catatkan Kontrak Baru Rp 1,7 Triliun


EMITEN - JAKARTA. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) masih aktif memburu kontrak-kontrak baru. Investor Relation SSIA, Erlin Budiman, mengatakan bahwa anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) itu telah menggenggam kontrak anyar sekitar Rp 1,7 triliun di sepanjang Januari-Juni 2023.

“Revenue-nya masih dalam proses - belum dapat dihitung order book-nya (per Juni 2023),” kata Erlin kepada Kontan.co.id, Kamis (13/7).

Raihan kontrak baru berasal dari sejumlah proyek. Secara terperinci, proyek-proyek tersebut terdiri atas Capital Cove BSD, Pabrik Paket 1 & 2 PT AAIJ Karawang, Nava Park BSD, Power H2O2 Chemical, PM3 (Brawn Paper) & Warehouse, BCTMP Main Building, East Vara BSD, RS Dirgahayu Samarinda, Museum Budaya, Sains, & Teknologi Surakarta, dan Luxury Hotel Labuan Bajo. 

Baca Juga: Nusa Raya Cipta (NRCA) Targetkan Kontrak Baru Rp 2,2 Triliun Tahun Ini

Proyek-proyek tersebut bakal melengkapi proyek-proyek berjalan NRCA. Mengintip laporan tahunan perusahaan periode 2022, NRCA masih memiliki beberapa pekerjaan proyek yang masih terus berlanjut.

Beberapa di antaranya misalnya Pakuwon Bekasi Mixed Use, Luxury Hotel Labuhan Bajo, PT Smelter Gresik, JHL Office S8 Gading Serpong, Fair Field By Marriot Hotel Jakarta, Rumah Sakit Jantung Heartology Jakarta, Hotel Aston Serang, Gedung 2 Rumah Sakit Orthopedi & Traumatologi Surabaya, Office Building H2 Karawang, dan masih banyak lagi.

Hingga tutup tahun 2023 nanti, NRCA mengincar perolehan kontrak sebesar Rp 2,2 triliun. “Raihan kontrak 77% (per Juni 2023)  dari target full year 2023,” tutur Erlin.

 

 

Sepanjang Januari-Maret 2023 lalu, NRCA telah membukukan pendapatan Rp 652,19 miliar, naik 3,55% dibanding realisasi pendapatan periode Januari-Maret 2022 yang berjumlah Rp 629,80 miliar.

Dari pendapatan tersebut, NRCA mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Rp 28,83 miliar, susut 12,47% dibanding realisasi periode Januari-Maret 2022 yang mencapai Rp 32,94 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru