EMITEN - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) optimistis industri semen bisa tumbuh di kisaran 2% - 4% di tahun 2023. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos mengatakan, pertumbuhan itu disebabkan oleh kembali normalnya aktivitas masyarakat setelah Pandemi Covid-19.
Kembali normalnya aktivitas masyarakat juga membuat optimisme para pebisnis semakin kuat di tengah isu resesi global yang menerpa.
“Bagi Indocement sendiri sampai dengan paruh waktu kuartal I 2023, pencapaian kami terbilang baik yaitu bertumbuh kurang lebih 6%,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (8/6).
Antonius menuturkan, industri semen juga menemui sejumlah hambatan di tahun 2023. Salah satunya adalah kondisi oversupply yang ada tentunya membuat persaingan menjadi lebih ketat.
Baca Juga: Simak Strategi Hartadinata Abadi (HRTA) Genjot Penjualan Ekspor
Selain itu, ada juga isu krisis energi yang mungkin terjadi serta kebijakan ODOL yang juga dapat menghambat pulihnya industri semen.
“Terkait proyek infrastruktur di tahun ini, kami berharap proyek IKN Nusantara dapat berjalan sesuai rencana. Sehingga, dapat membantu mempercepat perbaikan kondisi industri semen,” paparnya.
INTP membukukan pendapatan Rp 4,24 triliun sepanjang periode Januari-Maret 2023. Realisasi ini naik 19,34% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 3,55 triliun.
Sementara, laba INTP tumbuh 103,43% ke Rp 371,37 miliar secara YoY pada kuartal I 2023.
Antonius mengatakan, kenaikan pendapatan dan laba INTP di kuartal I 2023 disebabkan oleh kenaikan volume penjualan serta rata rata harga jual semen yang lebih baik dibandingkan periode lalu.
Untuk menjaga kinerja yang baik, INTP pun menerapkan sejumlah strategi. Misalnya, terus mengampanyekan penggunaan semen hijau atau semen ramah lingkungan, mencari terobosan area pemasaran ekspor yang baru, menjalankan program marketing unggulan, serta memperbanyak penggunaan bahan bakar alternatif untuk menghemat biaya energi.
Baca Juga: Enseval Putera (EMPT) Optimistis Tren Pertumbuhan Kinerja Terus Berlanjut
Antonius mengatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 2% - 4% di tahun 2023, sesuai dengan pertumbuhan kinerja industri.
“Katalis positif berasal dari optimisme masyarakat, pembangunan IKN Nusantara, serta pasar properti rumah tapak yang terus menggeliat,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News