IHSG - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan hari ini (19/5). IHSG tercatat melorot 1,27% ke level 5.760,58.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, pergerakan IHSG yang menurun cukup dalam itu beriringan dengan pelemahan bursa saham secara global. Adapun pergerakan saham masih dibayangi kekhawatiran akan Covid-19 di berbagai negara di Asia dan inflasi Amerika Serikat.
Sentimen negatif itu diperkirakan masih akan mempengaruhi perdagangan besok Kamis (20/5). IHSG diperkirakan melanjutkan pelemahan dengan level suport 5.732 hingga 5.704. Sementara, level resisten-nya berada di 5.808 hingga 5.856.
"Secara teknikal tekanan jual masih sangat tinggi sehingga diperkirakan masih akan bearish dalam jangka menengah," ujar Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, hari ini.
Selain itu, investor akan mencermati pernyataan Federal Reserve terkait kebijakan ekonomi ke depan.
Baca Juga: IHSG diproyeksi kembali koreksi, ini saham yang bisa dicermati pada Kamis (20/5)
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mencermati, pergerakan IHSG terlihat masih dibayangi oleh gelombang tekanan yang belum akan berakhir.
"Sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek dengan kategori trading harian," ungkap William dalam risetnya.
Adapun sentimen lain yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG adalah rilis data perekonomian neraca perdagangan yang disinyalir masih berada dalam kondisi stabil.
Untuk perdagangan besok (20/5), William memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran level 5.711 hingga 5.978. Adapun beberapa saham yang dapat dicermati seperti BBCA, INDF, TLKM, BBRI, KLBF, EXCL, dan SRIL.
Selanjutnya: Sentimen eksternal dan internal menekan IHSG, begini proyeksinya ke depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News