Timah (TINS) Bukukan Laba Ciamik, Cermati Rekomendasi Analis

Rabu, 01 Juni 2022 | 06:05 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
Timah (TINS) Bukukan Laba Ciamik, Cermati Rekomendasi Analis


EMITEN -  JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) berhasil mencetak kinerja keuangan yang moncer sepanjang kuartal pertama 2022. Emiten yang berbasis di Kepulauan Bangka Belitung ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 4,4 triliun atau naik 80% secara year-on-year (yoy).

Laba bersih TINS pun meroket 5.713% menjadi Rp 601 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang hanya sebesar Rp 10 miliar.

Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo menilai, lonjakan laba bersih TINS ini merupakan kombinasi antara harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) timah yang jauh lebih baik, baiknya pengendalian biaya, dan biaya bunga yang lebih rendah.

Realisasi laba bersih TINS sepanjang kuartal pertama 2022 berada di atas ekspektasi yang dipasang Ciptadana Sekuritas, yakni mencapai 46,2% dari target akhir tahun. Meski demikian, emiten pelat merah ini mengalami penurunan volume produksi dan penjualan sepanjang tiga bulan pertama 2022.

Baca Juga: PT Timah (TINS) Bagikan Dividen Tahun Buku 2021, Ini Jadwal dan Besarannya

Produksi bijih timah pada kuartal pertama 2022 tercatat sebesar 4.508 ton atau turun 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5.037 ton.

Adapun produksi logam timah pada kuartal pertama 2022 juga menurun sebesar 8% menjadi 4.820 Mton. Sebagai perbandingan, realisasi produksi logam timah di periode kuartal pertama 2021 mencapai 5.220 Mton.

 

 

Penjualan logam timah milik TINS juga menurun. Tercatat, emiten pelat merah ini membukukan volume penjualan sebesar 5.703 Mton atau terkoreksi sebesar 4% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar 5.912 Mton.

Dari sisi operasional, Thomas meningkatkan estimasi produksi bijih timah untuk tahun ini dan tahun depan masing-masing  sebesar 3,9% menjadi 33.100 MT dan 33.300 MT.

Baca Juga: Saham PTBA TINS ANTM PGAS Bayar Dividen Jumbo, Mana yang Bagus Dibeli?

Selain itu, Ciptadana Sekuritas juga meningkatkan estimasi produksi dan volume penjualan timah rafinasi masing-masing sebesar 6,9% dan 6,3% menjadi 32.100 MT-30.800 MT dan 32.300 MT-31.000 MT untuk tahun 2022 dan 2023.

Dengan mempertimbangkan proyeksi operasional baru, Ciptadana Sekuritas juga meningkatkan proyeksi pendapatan TINS masing-masing sebesar 6,7% dan 6,1% menjadi Rp 15,9 triliun dan Rp 16,2 triliun untuk tahun ini dan tahun depan.

Baca Juga: Saham BUMN Berkinerja Apik Sejak Awal Tahun, Mana yang Prospektif?

Hasilnya, Ciptadana  memproyeksi laba bersih TINS di tahun ini dan tahun 2023 akan menjadi Rp2,10 triliun dan Rp2,18 triliun.

Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi  beli saham TINS dengan target harga yang sedikit lebih tinggi, yakni Rp 2.800 dari sebelumnya Rp 2.700.

“Potensi downside dari rekomendasi ini akan datang dari volatilitas harga timah, kinerja operasional yang lebih rendah dari perkiraan, biaya tunai yang lebih tinggi dari perkiraan dan perubahan peraturan pemerintah,” tulis Thomas dalam riset, Senin (30/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru