Triputra Agro Persada (TAPG) membidik pertumbuhan pendapatan 5%-10% tahun ini

Senin, 12 April 2021 | 19:03 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Triputra Agro Persada (TAPG) membidik pertumbuhan pendapatan 5%-10% tahun ini

ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG). Triputra Agro Persada (TAPG) membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 5% hingga 10% pada tahun ini.


EMITEN - JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) optimistis kinerjanya bakal bertumbuh pada tahun ini. Sekretaris Perusahaan TAPG, Joni Tjeng mengatakan Triputra Agro Persada membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 5% hingga 10% pada tahun ini.

Dia menerangkan, bahwa pendorong utama atas naiknya kinerja sejalan dengan kenaikan produksi. “Selain itu, kami juga sedang merencanakan membangun dua pabrik kelapa sawit baru dan juga satu pabrik palm kernel oil (PKO),” kata Joni kepada Kontan.co.id, Senin (12/4).

Berdasarkan prospektus initial public offering (IPO), sampai September 2020 emiten ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 3,57 triliun atau naik 22,26% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,92 triliun.

Rinciannya, pendapatan dari penjualan minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit berkontribusi Rp 3,52 triliun, kemudian tandan buah segar Rp 35,44 miliar dan karet sebesar Rp 6,91 miliar. Kenaikan penjualan ini terutamanya disebabkan oleh kenaikan harga tandan buah segar (TBS), crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK) masing-masing sebesar 20%, 24%, dan 18%.

Baca Juga: Usai IPO, Triputra Agro Persada (TAPG) berencana bangun pabrik anyar

Guna mencapai target tahun ini, Joni memaparkan pihaknya fokus pada program intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas seperti kegiatan improvement berkelanjutan, program mekanisasi, penggunaan teknologi dan informasi terkini seperti artificial intelligent dan remote sensing sebagai alat bantu dalam mendukung kinerja operasional.

Sebagai informasi, melalui anak usahanya TAPG memproduksi 560.000 ton CPO pada 2020. Sementara produksi dari perusahaan asosiasi mecapai 281.000 ton pada tahun lalu.

Sedangkan produksi anak usaha untuk PK sebesar 113.000 ton dan dari perusahaan asosiasi berhasil memproduksi PK sebanyak 62.000 ton. "Dibanding 2019, produksinya hampir sama. Produksi CPO Indonesia 2019-2020 negative growth, jadi kami masih beruntung flat karena tanaman kami masih muda," pungkas dia.

Baca Juga: Resmi melantai di bursa, saham Triputra Agro Persada (TAPG) melesat 35%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru