Tunas Baru Lampung (TBLA) kucurkan capex sebesar Rp 900 miliar tahun ini

Senin, 02 Agustus 2021 | 07:45 WIB   Reporter: Ridwan Nanda Mulyana
Tunas Baru Lampung (TBLA) kucurkan capex sebesar Rp 900 miliar tahun ini


EMITEN - JAKARTA. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) mengucurkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 900 miliar sepanjang 2021. Emiten di bidang usaha agribisnis kelapa sawit dan gula ini menggarap ekspansi pembangunan pabrik yang ditargetkan bisa rampung pada tahun ini.

Corporate Secretary Tunas Baru Lampung, Hardy Phan menerangkan, pada tahun ini TBLA sedang menggarap empat proyek pembangunan pabrik. Yakni pabrik Refinery berkapasitas 2.500 ton per hari, pabrik biodiesel 1.500 ton per hari, pabrik refined glycerine dan pabrik re-esterification glycerine.

Keempat pabrik tersebut berlokasi di Way Lunik, Lampung. "Diharapkan dapat beroperasi di akhir tahun 2021, kecuali biodiesel diharapkan di Q2-2022," ungkap Hardy saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (1/8).

Untuk melancarkan agenda ekspansi tersebut, pada tahun ini TBLA mengalokasikan capex sekitar Rp 900 miliar. Sumber pendanaan berasal dari kombinasi internal cash flow sebanyak 35% dan pinjaman bank dengan porsi 65%. "Untuk tahun 2021 capex yang dianggarkan lebih kurang Rp 900 miliar, termasuk capex untuk routine maintenance. Per kuartal pertama (serapan capex) sudah sekitar Rp 250 miliar," sambung Hardy.

Baca Juga: Tunas Baru Lampung (TBLA) bidik pendapatan hingga Rp 14 triliun pada tahun ini

 

 

TBLA juga akan menggenjot volume penjualan untuk bisa menopang target pertumbuhan pendapatan di tahun ini. Pada kuartal pertama 2021, TBLA mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp 3,49 triliun. Tumbuh 26,44% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dengan estimasi capaian pada kuartal pertama, TBLA memproyeksikan bisa membukukan pendapatan sekitar Rp 14 triliun. Raihan pendapatan TBLA pada 2021 diperkirakan bisa tumbuh kurang lebih 30% dibandingkan realisasi pada tahun lalu. "(Strategi mencapai target pendapatan 2021) mendorong volume penjualan dan itu sudah terjadi di kuartal pertama," ungkap Hardy.

Sebagai informasi, pada tahun lalu TBLA membukukan pendapatan usaha senilai Rp 10,86 triliun. Tumbuh 27,31% dibandingkan raihan pada 2019 yang senilai Rp 8,53 triliun. Sepanjang 2020 TBLA meraih laba bersih teratribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 678,02 miliar. 

Dari sisi operasional, pada tahun lalu TBLA memproduksi Tandan Buah Segar (TBS) sebanyak 636.000 ton, produksi Crude Palm Oil (CPO) TBLA sebanyak 212.00 ton, dan produksi minyak goreng sebanyak 276.000 ton. Selain itu, TBLA juga memproduksi biodiesel sebesar 307.000 pada 2020. Dari bisnis gula, TBLA mencatatkan peningkatan produksi sebesar 41% secara tahunan menjadi 271.00 ton sepanjang tahun lalu.

Selanjutnya: Tunas Baru Lampung (TBLA) Mengakhiri Tender Offer Sehari Lebih Cepat

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru