WALL STREET - NEW YORK. Indeks Wall Street melaju di akhir pekan ini Jumat (30/6). Bursa Wall Street melaju setelah inflasi Amerika serikat (AS) menunjukan tanda-tanda pendinginan.
Kenaikan saham Apple juga menopang Wall Street. Kapitalisasi pasar Apple pun menembus angka US$ 3 triliun untuk pertama kalinya sejak Januari 2022, setelah harga saham pembuat iPhone ini naik 2,3% menjadi US$ 193,97 per saham.
Jumat (30/6), indeks Dow Jones Industrial Average naik 285,18 poin atau 0,84% menjadi 34.407,6, indeks S&P 500 menguat 53,94 poin atau 1,23% ke level 4.450,38. Sementara, Nasdaq Composite menguat 196,59 poin atau 1,45% menjadi 13.787,92.
Baca Juga: Harga Emas Berada pada Penurunan Kuartalan Pertama Dipicu Ekspektasi Bunga The Fed
Seperti dikutip Reuters, para investor bersemangat di hari terakhir kuartal kedua di tengah tanda-tanda pendinginan inflasi AS dari langkah-langkah yang diawasi ketat oleh Federal Reserve.
Laporan Departemen Perdagangan AS menunjukkan, indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) tercatat sebesar 3,8% dibandingkan 4,3% di bulan April. Tidak termasuk makanan dan energi yang mudah menguap, indeks PCE inti sebesar 0,3%, turun dari 0,4% di bulan sebelumnya.
Data ini memicu harapan The Fed bisa mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga.
"Itu membantu penurunan imbal hasil US Treasury sebagai respons terhadap pendinginan inflasi," kata Burns McKinney, manajer portofolio di NFJ Investment Group di Dallas, Texas.
Indeks Nasdaq mencatatkan kinerja terkuatnya di paruh pertama 2023 dalam 40 tahun dengan kenaikan lebih dari 31%.
Indeks S&P 500 menguat 1,4% pada hari Jumat. Pendorong terbesar S&P 500 di belakang Apple adalah favorit investor lainnya seperti Microsoft, Nvidia, Amazon, dan Meta Platforms.
Untuk minggu ini, S&P 500 menguat 2,35% sementara Nasdaq naik 2,20% dan Dow naik 2,02%.
Baca Juga: Saham Bank di Wall Street Naik Setelah The Fed Lakukan Stress Test
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News