Wall Street: Dow dan S&P 500 Kompak Melemah, Nasdaq Tertolong Saham Tesla

Rabu, 18 Januari 2023 | 08:00 WIB Sumber: Reuters
Wall Street: Dow dan S&P 500 Kompak Melemah, Nasdaq Tertolong Saham Tesla


WALL STREET - NEW YORK. Wall Street ditutup bervariasi dengan dua dari tiga indeks utama melemah. Di mana, Dow Jones Industrial Average ditutup turun lebih dari 1% setelah terseret kinerja lemah dari Goldman Sachs.

Selasa (17/1), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 1,14% ke 33.910,85, indeks S&P 500 melemah 0,20% menjadi 3.990,97 dan indeks Nasdaq Composite naik 0,14% ke 11.095,11.

Indeks Nasdaq sukses menguat setelah saham Teslah melonjak di tengah musim laporan kinerja perusahaan yang menjadi pusat perhatian.

Kenaikan Tesla Inc ditopang oleh penjualan ritel perusahaan di China pada bulan Januari 2023 yang melonjak di China. Tetapi investor masih khawatir terhadap kapitalisasi kecil dan nilai saham Tesla yang turun.

Di sisi lain, laporan kinerja dari Goldman Sachs dan Morgan Stanley, menutup laporan pendapatan dari bank-bank besar. Dari laporan sebelumnya, banyak perbankan yang telah menyiapkan dana cadangan untuk bersiap menghadapi potensi penurunan.

Baca Juga: Wall Street Mixed, Laba Emiten S&P 500 Diperkirakan Tertekan

Analis sangat ingin mendengar dari perusahaan Amerika tentang lingkungan permintaan di tengah tanda-tanda tren kenaikan ekonomi, kata Anthony Saglimbene, Chief Market Strategist di Ameriprise Financial di Troy, Michigan.

"Estimasi pendapatan telah menurun begitu banyak pada awal musim pendapatan sehingga ada potensi bagi perusahaan untuk melewati batas yang sangat rendah," kata Saglimbene.

"Jika lingkungan permintaan masih relatif sehat, itu akan melebihi ekspektasi karena menurut saya analis menurunkan laba begitu banyak."

Saham Goldman Sachs Group Inc merosot 6,44% setelah perbankan itu melaporkan penurunan laba kuartalan yang lebih besar dari perkiraan dan merupakan hambatan terbesar pada indeks tertimbang harga. Penilaian saham Goldman, sebanding dengan kontribusinya terhadap indeks, berbeda dengan S&P 500 yang berbobot kapitalisasi pasar.

Goldman Sachs membukukan penurunan persentase satu hari terbesar sejak dalam setahun, sejak Januari 2022.

Saham lain yang juga membebani indeks blue-chip Dow adalah perusahaan asuransi Travelers Cos Inc TRV.N, yang turun 4,60% setelah memperkirakan pendapatan kuartal keempat di bawah perkiraan.

Tetapi lonjakan saham Tesla sebesar 7,43% membantu mempertahankan Nasdaq setelah pemotongan harga baru-baru ini yang dilakukan perusahaan pada model terlarisnya, menurut data dari China Merchants Bank International.

Tesla adalah pemenang persentase terbesar di S&P 500 dan Nasdaq 100.

Baca Juga: Tiga Tahun Absen, World Economic Forum (WEF) Akan Digelar Lagi Tahun Ini

Dengan hasil ini, Dow menghentikan kenaikan beruntun empat sesi, sementara Nasdaq membukukan kenaikan ketujuh berturut-turut, rekor terpanjang sejak November 2021.

Pada perdagangan kali ini, saham Morgan Stanley naik 5,91% setelah mengalahkan perkiraan analis untuk laba kuartal keempat karena bisnis perdagangannya mendapat dorongan dari volatilitas pasar.

Analis memperkirakan pendapatan tahunan dari perusahaan S&P 500 turun 2,4% untuk kuartal tersebut, menurut data Refinitiv, dibandingkan dengan penurunan 1,6% pada awal tahun.

Data menunjukkan manufaktur negara bagian New York berkontraksi tajam pada Januari karena pesanan runtuh dan pertumbuhan lapangan kerja terhenti, menunjukkan berlanjutnya pelemahan dalam aktivitas pabrik nasional, yang memicu kekhawatiran resesi.

Pasar ekuitas telah membukukan awal yang kuat untuk tahun ini setelah tahun 2022 yang suram, di tengah harapan meredanya inflasi dan perlambatan terutama di pasar tenaga kerja akan memungkinkan Federal Reserve untuk memangkas ukuran kenaikan suku bunga yang digunakannya untuk memerangi harga tinggi.

Pelaku pasar uang saat ini mengharapkan kenaikan suku bunga 25 basis poin dari bank sentral AS pada 1 Februari, dan melihat tingkat memuncak pada 4,9% pada bulan Juni dan kemudian jatuh. The Fed memproyeksikan suku bunga akan lebih dari 5% di tahun depan.

Saham perusahaan China yang terdaftar di AS turun, dengan JD.Com Inc turun 5,72% dan Baidu Inc melemah 6,02% setelah pertumbuhan ekonomi China pada 2022 merosot ke salah satu level terburuknya dalam hampir setengah abad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru