3 Indeks utama Wall Street naik ditopang data ekonomi ciamik

Jumat, 30 Oktober 2020 | 07:53 WIB Sumber: Reuters
3 Indeks utama Wall Street naik ditopang data ekonomi ciamik

ILUSTRASI. 3 Indeks utama Wall Street naik ditopang data ekonomi ciamik. REUTERS/Carlo Allegri


WALL STREET - NEW YORK. Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (29/10). Tiga indeks utama berakhir di zona hijau berkat reli saham perusahaan teknologi jelang laporan keuangan dan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif. 

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 139,16 poin atau 0,52% menjadi 26.659,11. Indeks S&P 500 pun menguat 39,08 poin atau 1,19% ke level 3.310,11 dan indeks Nasdaq Composite menanjak 180,73 poin atau 1,64% ke 11.185,59.

Rebound pada bursa saham AS ini terjadi setelah koreksi lebih dari 3% sehari sebelumnya. Volatilitas tinggi pada pasar saham datang jelang pemilihan presiden pekan depan dan peningkatan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi setelah lonjakan kasus Covid-19. 

3 Indeks utama Wall Street naik ditopang data ekonomi ciamik

Baca Juga: S&P 500 dan Nasdaq menghijau ditopang rilis data ekonomi yang positif

Namun, reli saham sektor teknologi yang ditopang perusahaan terbesar di Negeri Paman Sam, seperti Apple Inc, Amzon.com, Alphabet Inc dan Facebook Inc, berhasil membawa bursa saham AS menguat. Investor pun mengantisipasi laporan kinerja dari perusahaan-perusahaan tersebut, yang akan dirilis setelah penutupan pasar. 

"Musim pendapatan sejauh ini telah menghasilkan kejutan pendapatan positif yang signifikan," kata Tim Ghriskey, Chief Investment Strategist Inverness Counsel di New York. "Kami pikir itu membantu mendorong reli hari ini untuk mengantisipasi kejutan positif dari perusahaan-perusahaan tersebut."

Perusahaan teknologi telah melihat lonjakan permintaan untuk produk dan layanan mereka dari orang-orang yang terjebak di rumah selama pandemi. Penghasilan yang lebih baik dari perkiraan dari Pinterest Inc, yang memperkirakan kenaikan belanja iklan, turut membantu memacu reli. Saham perusahaan berbagi gambar itu melonjak lebih dari 26,9%.

Sementara itu, pendapatan kuartal ketiga Amazon berhasil mengalahkan proyeksi Wall Street, ini terjadi karena pandemi mendorong lebih banyak orang untuk berbelanja bahan makanan dan barang-barang penting lainnya secara online di platformnya. Penjualan bersih perusahaan melonjak menjadi US$ 96,15 miliar dari US$ 69,98 miliar setahun sebelumnya.

Alphabet juga melaporkan pendapatan naik menjadi US$ 46,17 miliar di kuartal III-2020. Padahal di periode yang sama tahun lalu, perusahaan membukukan pendapatan US$ 40,5 miliar. Induk Google ini mendapatkan pertumbuhan penjualan karena bisnis yang awalnya tertatih-tatih kembali mendapat sokongan setelah pandemi Covid-19. 

Saham, Alphabet Inc pun berhasil menanjak 7,9% setelah bel. 

Indeks NYSE FANG + TM ditutup 3,85% lebih tinggi. Sedangkan pada sektor layanan komunikasi, material, dan teknologi meningkat paling tinggi di antara sektor-sektor S&P utama.

Baca Juga: Risk off akibat penyebaran Covid-19 membayangi pelemahan rupiah

Sentimen juga mendapat dorongan dari data yang menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada rekor kecepatan pada kuartal ketiga setelah pemerintah mengucurkan lebih dari US$ 3 triliun bantuan pandemi Covid-19. Sebuah laporan terpisah menunjukkan, klaim pengangguran mingguan pun turun pada minggu lalu.

"Ini data positif, tetapi sedikit melihat ke belakang karena kasus COVID-19 meningkat lagi yang tidak benar-benar mengirimkan sinyal yang kuat tentang kuartal keempat," kata Shawn Snyder, Head of Investment Strategy Citi Personal Wealth Management di New York.

Indeks volatilitas CBOE melonjak ke level tertinggi 15 minggu minggu ini karena kurangnya stimulus fiskal, sementara gugus tugas virus corona Gedung Putih mendesak tindakan agresif untuk mengekang pandemi.

Sementara berita dari pemilu Presiden, penantang dari Partai Demokrat Joe Biden masih memegang keunggulan atas Presiden Donald Trump dalam jajak pendapat nasional. Tetapi persaingan di negara-negara bagian yang kemungkinan besar akan memutuskan hasil pemilu lebih ketat daripada survei nasional.

 

Selanjutnya: Bangkit, ekonomi AS catat rekor tumbuh 33,1% di kuartal III 2020

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana
Terbaru