Ada 18 calon emiten yang akan IPO, analis: Saham IPO menarik untuk diburu

Rabu, 11 November 2020 | 11:30 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
Ada 18 calon emiten yang akan IPO, analis: Saham IPO menarik untuk diburu


RENCANA IPO - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, masih ada 18 perusahaan yang berencana melaksanakan initial public offering (IPO) dalam pipeline. Analis menilai, saham perusahaan yang baru menggelar IPO menarik untuk diburu.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia merinci, sebanyak tujuh calon emiten berasal dari sektor perdagangan, jasa, dan investasi. Kemudian, tiga calon emiten bergelut di sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan.

Lebih lanjut masing-masing dua emiten berasal dari sektor industri barang konsumsi, aneka industri, serta  agrikultur. Sisanya, masing-masing satu perusahaan, termasuk dalam sektor keuangan serta infrastruktur, utilitas, dan transportasi.

Adapun 18 perusahaan tersebut masih menjalani proses evaluasi penawaran umum. "Aksi IPO-nya diperkirakan akan terjadi pada bulan November-Desember 2020," kata Nyoman kepada media, Senin (9/11).

Baca Juga: BEI catat 46 emiten baru, masih ada 18 perusahaan yang ada di pipeline IPO tahun ini

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, pasar saham saat ini sudah cukup stabil dan lebih meyakinkan investor untuk melakukan pembelian saham, Dus, William menilai, menggelar hajatan IPO di penghujung tahun ini sudah cukup tepat.

William melanjutkan, saham-saham yang baru menggelar IPO pun masih menarik untuk diburu. Menurut dia, pelaku pasar akan selalu mencari alasan untuk membeli suatu saham. “Dan selama ini saham-saham IPO memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Jadi, saham-saham IPO akan tetap diminati,” ujar William kepada Kontan.co.id, Selasa (10/11).

Senada, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, saham-saham pendatang baru cukup menarik untuk diikuti. Sebab, saat ini antusiasme pelaku pasar terhadap prospek membaiknya ekonomi menjelang akhir tahun juga diikuti oleh antusiasme investor terhadap pasar saham dalam beberapa hari terakhir.

“Saya rasa saham IPO cukup menarik. Namun bagaimanapun juga investor juga harus mencermati prospektus dari perusahaan tersebut, terutama jika memang tujuan investasinya untuk jangka panjang,” ujar Okie kepada Kontan.co.id, Selasa (10/11).

Selanjutnya: Ternyata ini alasan China yang membuat IPO jumbo Ant Group jadi terganjal

 

Okie menilai, saham yang baru IPO umumnya cukup baik dalam jangka panjang, terlebih jika perusahaannya memang baik dari segi bisnis maupun kekuatan fundamentalnya. Namun belakangan ini, pergerakan saham pendatang baru yang signifikan dalam jangka pendek menarik perhatian bagi pelaku pasar yang memang hanya memanfaatkan kenaikan dalam jangka pendek.

Terlepas dari itu semua, strategi investasi harus disesuaikan dengan tujuan dari masing - masing investor. Okie merekomendasikan, investor dapat membagi alokasi dana antara untuk membeli saham yang baru IPO dan juga saham bluechips. 

“Karena saat ini saham-saham bluechips juga sedang perform dan investor asing juga terlihat sudah mulai kembali ke pasar kita,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru