Analis Masih Pertahankan Target IHSG di Level 7.500 Hingga Akhir Tahun

Minggu, 11 September 2022 | 20:19 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Analis Masih Pertahankan Target IHSG di Level 7.500 Hingga Akhir Tahun

ILUSTRASI. Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 10,64 poin atau 0,15% ke 7.242,66 pada Jumat (9/9).


IHSG - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 10,64 poin atau 0,15% ke 7.242,66 pada Jumat (9/9). Kendati mendekati level 7.300, analis memperkirakan, IHSG masih akan sulit menembus area tersebut di pekan depan sehingga target IHSG di tahun ini masih diperkirakan dikisaran 7.500.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengatakan, saat ini pelaku pasar cenderung mengamati sejauh mana aksi protes dan dampak kenaikan harga BBM terhadap perekonomian. Selain itu, pelaku pasar menantikan rilis data inflasi AS bulan Agustus yang menjadi penentu kebijakan moneter The Fed berikutnya.

Kemudian, IHSG juga masih berpeluang tertekan dari sektor teknologi karena penurunan daya beli dan kenaikan suku bunga acuan yang bisa membebani keuangannya. Penurunan daya beli juga bisa mempengaruhi sektor konsumen non primer dan properti.

Baca Juga: IHSG Rawan Koreksi, Simak Rekomendasi Saham yang Menarik Dilirik, Senin (12/9)

Equity Research Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora juga memperkirakan, IHSG cenderung akan bergerak melemah pada pekan depan. Apalagi koreksi harga batubara setelah menciptakan all time high akan menekan pergerakan emiten-emiten batubara.

"IHSG cenderung akan bergerak melemah ke level 7.125-7.155 karena secara teknikal sudah berada di area resisten dan juga sudah jenuh beli," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (11/9).

Oleh sebab itu, kedua analis belum berencana merevisi target IHSG di akhir tahun. Mereka masih mempertahankan target IHSG pada akhir tahun di level 7.500.

Apalagai, kata Cheril, bulan September dan Oktober merupakan salah satu bulan koreksi bagi IHSG. "Sehingga target akhir tahun masih perlu wait and see untuk direvisi," sebutnya.

Andhika melanjutkan, beberapa sentimen positif yang akan kembali mengangkat IHSG ke target 7.500 datang dari musim dingin di Eropa akan membuat negara-negara di sana memasuki musim dingin yang akan meningkatkan permintaan harga batubara sehingga saham-saham emiten batubara akan berpeluang menguat kembali pada ahkhir tahun.

Selanjutnya, mulainya pembangunan ibu kota negara (IKN) akan mendorong saham-saham emiten konstruksi pada akhir tahun.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Laggard yang Masih Menarik Jadi Buruan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru