Astrindo Nusantara (BIPI) Resmi Akuisisi PTT Mining

Jumat, 17 Februari 2023 | 08:30 WIB   Reporter: Celine Night
Astrindo Nusantara (BIPI) Resmi Akuisisi PTT Mining


EMITEN - JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) resmi mengakuisisi PTT Mining Ltd (PTTML) Hongkong yang memiliki tiga konsesi tambang batubara di Kalimantan, yaitu Jembayan, Sebuku, dan Penajam. 

Direktur Utama Astrindo Ray Anthony Gerungan mengungkapkan bahwa akuisisi ini akan memperkuat kinerja keuangan Astrindo, terutama dengan Harga Batubara Acuan (HBA) yang masih tinggi US$ 277,05 per ton pada ada Februari 2023 dibandingkan Februari 2022 sebesar US$ 188,38 per ton. 

“Setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham akhirnya proses akuisisi selesai hari ini, dan PTTML resmi menjadi bagian dari Grup Astrindo. Akuisisi ini juga menjadi langkah besar untuk mencapai tujuan dekarbonisasi membangun hilirisasi fasilitas pengolahan batubara yang dapat menurunkan emisi karbon batubara saat ini,” ujar  Ray Anthony pada hari Rabu (15/2).

Baca Juga: Astrindo Nusantara (BIPI) Private Placement 5,79 Miliar Saham

Sebagai informasi, konsesi Jembayan adalah satu-satunya aset penghasil batubara saat ini dan memiliki 71 juta ton cadangan batubara dan 493 juta ton sumber daya batubara (berdasarkan laporan JORC 2020). 

Tambang ini menghasilkan batubara berkualitas tinggi dengan nilai kalori rata-rata 5.500 Kcal/kg (GAR) dan produksi tahunan rata-rata historis sebesar 6 juta ton.

Direktur Astrindo Michael Wong juga menambahkan bahwa dampak langsung dari akuisisi PTTML terhadap prospek keuangan Astrindo sangat luar biasa. Pendapatan Astrindo untuk periode Kuartal III-2022 tercatat sebesar US$ 6,28 juta. 

Sementara itu, pendapatan PTTML sampai dengan Kuartal III-2022 itu sekitar US$ 244,64 juta. Maka performa Perseroan akan menjadi 6x lipat dari 2021 (year on year).

 

 

Tak hanya itu, Michael juga mengutarakan kinerja PTTML dapat stabil bahkan meningkat di tahun 2023, mengingat rata-rata harga batubara masih lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Jembayan juga diproyeksikan akan melanjutkan produksi stabil sebesar 6 juta ton tahun ini.

“Kami percaya bahwa dengan neraca dan arus kas yang lebih baik, prospek fundamental BIPI telah berubah menjadi Perusahaan yang lebih menarik dan kuat secara finansial,”  tutup Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru