Bursa Efek Indonesia 15 Juli 2022 Segera Dimulai, Ini Saham yang Layak Dilirik

Jumat, 15 Juli 2022 | 08:25 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
Bursa Efek Indonesia 15 Juli 2022 Segera Dimulai, Ini Saham yang Layak Dilirik


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) segera membuka jam perdagangan saham edisi hari ini, Jumat 15 Juli 2022. Salah satu rekomendasi saham untuk dibeli hari ini adalah PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Belakangan ini, harga saham AKRA sedang naik. Namun kenaikan harga saham AKRA masih dibawah level tertinggi.

Harga saham AKRA pada perdagangan Juli 2022 ini dalam tren naik. Pada 1 Juli 2022, harga saham AKRA berada di level 960. Lalu harga saham AKRA bergerak naik hingga ke level 1.040 pada 14 Juli 2022.

Namun dalam sebulan terakhir, harga saham AKRA tercatat masih turun 140 poin atau 11,86%. Secara year to date, harga saham AKRA telah naik 168 poin atau 19,27%.

 

 

Disisi lain, Bos AKR Haryanto Adikoesoemo terus memperbanyak kepemilikan saham AKRA. Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Kamis (14/7), Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) ini melaporkan membeli 200.000 saham AKRA yang bergerak di sektor penyaluran bahan bakar minyak (BBM) ini.

Presiden Direktur AKR membeli saham AKRA di harga rata-rata Rp 1.055 per saham. Dus, hitungan Kontan.co.id, Haryanto merogoh kocek Rp 211 juta untuk membeli saham AKRA. Adapun pembelian ini dimaksudkan untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.

Dengan pembelian ini, porsi kepemilikan Haryanto di tubuh AKRA semakin menggemuk. Setelah pembelian, kepemilikan Haryanto menjadi 151.008.600 saham dari sebelumnya 150.808.600 saham, dengan persentase kepemilikan yang tidak berubah banyak, yakni 0,75%.

Sebelumnya, orang nomor satu di AKRA ini juga melaporkan membeli saham AKRA dengan porsi yang cukup jumbo. Pada 6 Juli 2022, Haryanto melaporkan membeli 1,31 juta saham AKRA dengan harga pembelian rata-rata Rp 912,85 per saham. Sama seperti pembelian terakhir, pembelian ini dimaksudkan untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.

Baca Juga: Bos AKR Corporindo Borong Saham AKRA, Investor Ritel Perlu Ikut Beli atau Jual?

Kemudian, pada 24 Juni 2022, Haryanto Kembali membeli 1,02 juta saham AKRA, dengan rerata harga pembelian Rp 1.050. Pembelian ini juga dimaksudkan untuk investasi dengan status kepemilikan angsung.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Farras Farhan mempertahankan rekomendasi beli saham AKRA dengan menaikkan target harga menjadi Rp 1.350 per saham dari sebelumnya Rp 1.040 per saham.

Hanya saja, risiko utama rekomendasi ini diantaranya harga minyak dunia yang terus meningkat dapat berefek negatif terhadap marjin AKRA, serta mempengaruhi iklim investasi.

Farras meyakini AKRA akan mampu mencetak performa solid sembari mempertahankan tingkat marginnya di sepanjang tahun ini. Menurut proyeksi Samuel Sekuritas, emiten konstituen Indeks Kompas100 ini dapat mendistribusikan 2,6 juta kilo liter (kl) bahan bakar minyak (BBM) di tahun ini. Proyeksi tersebut naik  7% dari realisasi penyaluran tahun lalu.

Menurut Farras, bisnis distribusi BBM milik AKRA didorong oleh naiknya permintaan dari sektor pertambangan dan industri bahan baku yang meningkatkan aktivitas produksinya, untuk memanfaatkan momentum kenaikan harga komoditas di pasar global.

Sementara terkait distribusi bahan kimia, Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan AKRA dapat mendistribusikan 1,6 juta kiloliter, bahan kimia hingga akhir tahun 2022. Proyeksi ini naik  5% secara year-on-year (yoy). Kenaikan volume distribusi bahan kimia didukung oleh tingginya permintaan bahan kimia seperti soda kaustik (Natrium Hidroksida) dari industri tambang untuk pengolahan hasil tambangnya.

Baca Juga: Melemah 10,51% Sebulan, Begini Rekomendasi Saham Chandra Asri (TPIA)

Prospek AKRA juga ditopang oleh Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik. JIIPE dinilai menjadi katalis pertumbuhan masa depan bagi AKRA. Samuel Sekuritas memperkirakan, status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang disandang oleh JIIPE akan menjadi daya tarik bagi tenant dan investor global yang akan berinvestasi di Indonesia.

Investor yang berinvestasi di KEK, akan mendapatkan sejumlah kemudahan, antara lain kemudahan perizinan; pengurangan dan penundaan pajak, pembebasan bea masuk dan pajak atas impor barang modal, serta hak guna bangunan hingga 80 tahun.

“Dengan semakin pulihnya aktivitas ekonomi serta dukungan kebijakan pemerintah, kami memproyeksikan AKRA mampu menjual lahan JIIPE seluas 40 hektare (ha) di 2022,” terang Farras, Kamis (14/7).

Dengan kinerja seluruh sektor bisnisnya yang baik, Farras memperkirakan AKRA dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 1,46 triliun pada tahun 2022.

Itulah rekomendasi saham AKRA untuk perdagangan hari ini, Jumat 15 Juli 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham AKRA di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru