Ada banyak emiten yang rights issue, analis rekomendasikan saham-saham ini

Sabtu, 24 Juli 2021 | 08:35 WIB   Reporter: Kenia Intan
Ada banyak emiten yang rights issue, analis rekomendasikan saham-saham ini

ILUSTRASI. Ada banyak emiten yang rights issue, analis rekomendasikan saham-saham ini


EMITEN -   JAKARTA. Aksi korporasi penambahan modal di bursa berlanjut. Emiten masih ramai menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) maupun non-HMETD. 

Kabar terbaru, emiten perbankan plat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sudah mengantongi restu pemegang saham untuk melakukan rights issue dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) yang digelar Kamis (22/7). 

Menurut catatan Kontan, pemegang saham menyetujui untuk melakukan penambahan modal sebanyak-banyaknya 28,67 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50. 

Asal tahu saja, dana yang terhimpun sebagian besar akan dimanfaatkan untuk pembentukan Holding Ultra Mikro nantinya. Sementara sisanya, akan digunakan sebagai modal kerja BBRI dalam rangka pengembangan ekosistem Ultra Mikro, serta bisnis Mikro dan Kecil.

Baca Juga: Simak strategi Sekar Bumi (SKBM) menggenjot pasar lokal dan ekspor tahun ini

Menurut keterbukaan informasi, pemerintah selaku pemegang saham pengendali BBRI sebesar 56,75% akan mengambil bagian yang menjadi haknya dengan melakukan inberg terhadap saham pemerintah di Pegadaian dan PNM. 

Rinciannya, sebanyak 6,24 juta saham seri B atau 99,99% dari dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Pegadaian. Selain itu, sebanyak 3,79 juta saham Seri B atau mewakili 99,99% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PNM.

Sementara itu, bagian pelaksanaan HMETD yang berasal dari porsi publik/masyarakat akan disetorkan dalam bentuk tunai.

Menanggapi aksi korporasi ini, Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis mengungkapkan, rights issue yang digelar oleh BBRI menarik dimanfaatkan oleh investor. Selain memberi investor peluang untuk membeli saham di harga bawah, aksi korporasi ini berpotensi mendorong kinerja BBRI ke depan. 

" BRI punya kekuatan lebih besar atau channel yang lebih bagus untuk menjangkau segmen mikro dan UMKM dengan bantuan Pegadaian dan PNM," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (23/7). Lebih lanjut diungkapkan, sinergi yang dilakukan BBRI melalui Holding Ultra Mikro akan menekan cost perusahaan.

Baca Juga: Kantongi restu rights issue 28 miliar saham, ini hasil lengkap RUPSLB BRI (BBRI)

Adapun menurut hitungannya, rights issue BBRI akan berada di kisaran harga Rp 3.400 per saham. Dengan asumsi, BBRI mengeksekusi seluruh saham yang mendapatkan persetujuan pemegang saham, yakni  28,67 miliar saham. 

Terhadap saham BBRI, dalam jangka pendek investor disarankan untuk wait and see. Mengingat ada potensi harga sahamnya menurun sebelum aksi korporasi dilakukan. Sementara dalam jangka panjang investor bisa buy dengan target harga Rp 4.470 per saham. 

Selain BBRI, emiten perbankan lain yang menggelar penambahan modal adalah PT Bank Permata Tbk. Emiten berkode BNLI itu meningkatkan modal sebanyak-banyaknya 88 miliar saham kelas B dengan nominal Rp 125 per saham.

Baca Juga: Dana rights issue Bank Permata (BNLI) akan digunakan untuk ekspansi kredit

Menurut catatan Kontan, dana yang dihimpun akan dimanfaatkan untuk ekspansi kredit dan aset produktif . Di sisi lain, BNLI berharap aksi ini dapat memperkuat struktur permodalan. 

Asal tahu saja, Bangkok Bank selaku pemilik 98,71% saham BNLI telah menyatakan akan melaksanakan seluruh haknya dalam rights issue tersebut. Bangkok Bank juga telah menyetorkan Rp 10,82 triliun pada 21 Desember 2020. Selama ini, dana tersebut diperhitungkan sebagai dana setoran modal Permata Bank. 

Secara umum, kata  Edward, aksi korporasi suatu emiten dapat berpengaruh positif terhadap pergerakan harga saham apabila dana yang dihimpun digunakan untuk ekspansi perusahaan. Jika dana rights issue dimanfaatkan untuk pembayaran utang atau refinancing, maka dampaknya cenderung netral ke pergerakan sahamnya. 

Sekadar informasi, selain kedua emiten perbankan itu, ada juga emiten properti PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) dan emiten perdagangan batubara PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) yang menghimpun dana dengan penerbitan saham di bursa.  DADA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 14,35 miliar saham baru dan DWGL menerbitkan 871,16 saham baru. 

Menurut catatan Kontan, DADA mencari tambahan dana untuk membeli saham PT Cipta Diamond Property. Sementara DWGL berencana memperkuat struktur permodalan, khususnya meningkatkan modal pada anak perusahaan PT Sinergi Laksana Bara Mas, yang kemudian akan dimanfaatkan seluruhnya sebagai modal kerja untuk pembelian batubara. 

Selanjutnya: Ketok palu, RUPSLB BRI (BBRI) setujui rights issue 28 miliar lembar saham

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru